- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Kapolda Jamin Seleksi Masuk Polisi Bersih dari KKN
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Berkaca pada pengalaman adanya oknum panitia yang curang dalam proses seleksi kepolisian di jajaran Polda Sumatera Selatan (Sumsel) 2016 lalu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjamin jika dirinya akan membersihkan tubuh polri khususnya Polda Sumsel dari praktik KKN. Hal tersebut disampaikan Kapolda pada penandatanganan sumpah dan pakta integritas seleksi sekolah pimpinan menengah (Sespimmen), Sekolah pimpinan pertama (Sespimma) dan Sekolah Inspektur Polisi (SIP), di halaman apel Mapolda Sumsel, Senin (29/1).
Menurut jenderal bintang dua tersebut, pengalaman yang pernah terjadi menjadi satu pelajaran yang sangat berharga bagi dirinya untuk membenahi tubuh institusi yang dipimpinnya saat ini. “(Polda) Sumsel sudah pernah punya pengalaman pad seleksi 2016 yang bermasalah. Itu adalah pengalaman yang bagus buat saya. Itu tidak akan terulang. Saya janjikan jika mereka mengulangi lagi, maka saya akan sikat betul itu,” tegasnya.
Apalagi, kata Kapolda, sebelumnya dia sudah menyampaikan bagi siapa saja yang nanti akan lulus (terpilih) dan ternyata dia pakai uang (menyogok), maka uangnya akan dikembalikan. “Uangnya akan saya kembalikan, asalkan dia memberi tahu oknumnya (yang bermain), mengganggu proses kelulusannya. Dia tetap lulus untuk menjamin sebuah keterbukaan. Artinya, saya berharap ada transparansi atau keterbukaan dari panitia,” ujarnya.
Selain itu, guna membebaskan seleksi tersebut dari tindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), Polda Sumsel mebuat pakta integritas dan mengambil sumpah baik itu peserta seleksi atau calon maupun panitianya.
“Hari ini kami berkeinginan dan berkehendak sistem seleksi yang ada itu betul-betul bersih dan bebas dari KKN. Hari ini kami mengambil sumpah,” ujarnya dan menganggap hal tersebut penting karena merupakan komitmen menyangkut sesuatu yang berkaitan dengan integritas para calon maupun panitia. Sehingga, diharapkan yang lulus atau terpilih adalah yang betul-betul berkualitas.
Masih kata Kapolda, bisa saja peserta selesi itu lulus namun tidak terpilih karena penilaian kelulusan berdasarkan rangking atau sesuai dengan kuota. “Kami tidak ingin misalnya karena dia mantan ajudan kapolda terus masuk (terpilih), kalau dia bagus, alhamdulillah. Tapi kalau tidak bagus hanya karena mantan ajudan, itu bisa saja seperti itu. Jadi, betul-betul kemampuan yang bersangkutan yang menentukan apakah dia lulus atau tidak,” jelasnya.
Terkait jumlah kuota tiap kota, Kapolda mengatakan jika hal tersebut tergantung dari Kabid SDM atau dari jumlah peminat. “Kuota itu nanti Mabes Polri yang akan menentukan dan sampai saat ini saya belum tahu. Kami hanya menyeleksi, merangking sesuai dengan kriteria yang ada,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pejabat Polda Sumsel yang menandatangani pakta integritas antara lain, Kabidpropam selaku Katim Litpers, Karo SDM selaku ketua pelaksana, Dir Intelkam selaku Katim pendaftaran dan administrasi, Karo Sarpras selaku Katim uji akademik, Dirreskrimsus selaku Katim pemeriksaan psikologi, dan Kabiddokes selaku Katim kesamaptaan jasmani. (mrf)



