- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Pastikan Natal 2025 Berjalan Baik, Imbau Malam Tahun Baru 2026 Digelar Penuh Empati
PALEMBANG, SIMBUR – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sumatera Selatan (Forkopimda Sumsel) melakukan peninjauan ke sejumlah gereja dan Pos Pengamanan (Pos Pam) Ops Lilin Musi-2025 di Kota Palembang pada Rabu (24/12). Kegiatan dipimpin langsung Gubernur Sumsel H Herman Deru, didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK MH dan Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin SE MM.
Kegiatan diawali dengan mengunjungi beberapa tempat ibadah guna memastikan prosesi peribadatan umat Kristiani berjalan khidmat dan kondusif. Gubernur Herman Deru menyampaikan rasa syukur atas kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Sumsel yang terpantau tetap kondusif hingga perayaan Natal berlangsung. Ia memastikan umat Nasrani dapat menjalankan ibadah dengan penuh ketenangan. “Alhamdulillah, situasi di Sumsel sampai saat ini berjalan kondusif. Umat Nasrani dapat beribadah dengan aman dan nyaman berkat kesiapsiagaan aparat keamanan,” ujar Herman Deru.
Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel bersama jajaran TNI, Polri, dan Satpol PP terus bersinergi dalam menjaga stabilitas keamanan, khususnya pada momentum hari besar keagamaan. Ia menyebutkan bahwa hingga peninjauan dilakukan, tidak ada laporan gangguan keamanan di gereja-gereja yang melaksanakan ibadah Natal. Seluruh rangkaian peribadatan berlangsung tertib dan lancar. “Sampai saat ini, laporan yang masuk semuanya positif. Tidak ada informasi negatif atau gangguan yang mengganggu jalannya ibadah,” katanya.
Gubernur Herman Deru menjelaskan bahwa pengamanan di setiap gereja disesuaikan dengan jumlah dan tingkat keramaian jemaat. Sebagai contoh, di Gereja St Yoseph Palembang, sebanyak 50 personel gabungan disiagakan. Menurutnya, pemerintah dan aparat keamanan siap melakukan penebalan personel apabila situasi membutuhkan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi demi memberikan rasa aman kepada masyarakat.“Kalau kita melihat intensitas jemaat yang hadir lebih ramai dibandingkan tahun lalu, maka pengamanan tentu akan kita sesuaikan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Herman Deru juga menyampaikan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada seluruh umat Nasrani di Sumsel. Ia berharap Natal menjadi momentum mempererat persaudaraan dan toleransi antarumat beragama. “Semoga Natal ini membawa kedamaian, kebahagiaan, serta memperkuat silaturahmi antar umat Nasrani dan antar umat beragama di Sumsel,” pungkasnya.
Pergantian Tahun Dilaksanakan Sederhana dan Penuh Empati
Gubernur Herman Deru menerbitkan Surat Edaran tentang Imbauan Kesederhanaan dalam Pergantian Tahun yang ditujukan kepada seluruh Bupati dan Wali Kota se-Sumatera Selatan. Surat edaran tersebut dikeluarkan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kondisi sosial masyarakat, khususnya bagi warga yang tengah mengalami musibah bencana.
Dalam surat edaran tersebut, Gubernur Herman Deru menegaskan pentingnya menyikapi pergantian Tahun Baru dengan cara yang bijak dan sederhana. Ia mengajak seluruh kepala daerah untuk mengedepankan nilai ketenangan, kepedulian sosial, serta empati kemanusiaan dalam menyambut momentum pergantian tahun.
Gubernur juga mengimbau agar pemerintah kabupaten dan kota tidak mendorong ataupun menyelenggarakan perayaan Tahun Baru yang bersifat euforia. “Kegiatan seperti pesta terbuka, konvoi kendaraan, maupun aktivitas sejenis yang berpotensi mengganggu ketertiban umum diminta untuk tidak dilakukan,” imbaunya.
Menurutnya, perayaan yang berlebihan tidak sejalan dengan semangat solidaritas dan kepekaan sosial, terutama di tengah situasi masyarakat yang masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk dampak bencana alam di sejumlah wilayah. “Penguatan koordinasi dengan aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan unsur terkait lainnya juga dinilai penting guna mencegah potensi gangguan keamanan serta menjaga kenyamanan masyarakat dalam menyambut Tahun Baru,” ungkapnya.
Dalam momentum tersebut, Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin turut berinteraksi dengan para jemaat dan pengurus gereja untuk memastikan bahwa koordinasi pengamanan antara personel TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah telah terjalin dengan solid di lapangan.
Selain memantau rumah ibadah, Forkopimda Sumsel juga mengecek kesiapsiagaan personel di Pos Pam Ops Lilin Musi-2025. Kasdam II/Sriwijaya menekankan pentingnya kewaspadaan tinggi dan pelayanan humanis dari seluruh prajurit TNI yang diperbantukan dalam Operasi Lilin tahun ini. “Hal ini dilakukan guna memberikan rasa aman tidak hanya bagi yang merayakan Natal, tetapi juga masyarakat luas yang beraktivitas di masa libur akhir tahun,” ungkapnya.
Pos Pengamanan Nataru di Palembang Terjunkan 300 Personel Gabungan
Sementara itu, Pemerintah Kota Palembang menurunkan sebanyak 300 personel gabungan yang tersebar di berbagai titik strategis. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Aprizal Hasyim, turun langsung melakukan peninjauan kesiapan dan operasional pos pengamanan serta pelayanan di beberapa tik pos pelayanan diantaranya pos pelayanan di Jalan Merdeka, Pos Pelayanan Jalan Jenderal Sudirman dan beberapa pos lainnya.
“Ada 23 posko elah didirikan, terdiri dari 14 pos pengamanan (pos pam) 3 pos pelayanan, dan 6 pos pantau yang tersebar di titik-titik vital seperti pusat keramaian, jalur keluar-masuk kota, terminal, stasiun, dan kawasan wisata,'” kata Sekda Aprizal Hasyim, Rabu (24/12) malam.
Dia mengatakan, pos-pos ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Palembang, TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, serta instansi terkait lainnya. Sekda Kota Palembang menyampaikan bahwa sebanyak 300 personel gabungan dari Dishub, Satpol PP, TNI, Polri, dan unsur lainnya telah disiagakan selama 12 hari penuh.Mulai dari 23 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026. “Para personel ini bekerja dalam sistem dua shift, yakni pagi, siang, dan malam hingga pukul 22.00 WIB, guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.
Selama masa libur Nataru, arus keluar-masuk Kota Palembang diprediksi meningkat, terutama di titik-titik perbatasan dan pusat transportasi. “Pengawasan secara bergilir di setiap pos. Ini penting untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan maupun kemacetan lalu lintas,” tutupnya.(kbs)



