- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Pembentukan Bakohumas se-Sumsel Ditarget Selesai Akhir Desember 2025
PALEMBANG, SIMBUR – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. H. Herman Deru menegaskan pentingnya peran Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas). Terutama dalam menjaga kualitas arus informasi pemerintah di tengah derasnya perkembangan teknologi komunikasi. Pesan itu ia sampaikan saat melantik kepengurusan Bakohumas Provinsi Sumsel masa bakti 2025–2030 di Ballroom Grand Atyasa Palembang, Senin (24/11/2025).
Acara tersebut dihadiri para pejabat provinsi, perwakilan kabupaten/kota, serta insan humas dari berbagai instansi. Dalam sambutannya, Gubernur menyatakan bahwa Bakohumas adalah pilar utama yang menggerakkan ekosistem komunikasi publik di daerah.
Gubernur menginstruksikan agar seluruh pemerintah kabupaten/kota segera menyelesaikan pembentukan Bakohumas sebelum akhir tahun 2025. Instruksi tersebut disampaikan untuk memastikan koordinasi informasi berjalan seragam dan profesional hingga ke tingkat daerah. “Saya sudah meminta kepala daerah agar pembentukan Bakohumas di kabupaten/kota selesai akhir tahun ini. Ini penting untuk memastikan tata kelola informasi berjalan maksimal,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa keberadaan Bakohumas bukan sebatas struktur, melainkan mesin utama dalam memastikan pesan pemerintah sampai secara tepat ke masyarakat.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi terhadap kepengurusan Bakohumas Sumsel yang baru dilantik. Ia mendorong jajaran pengurus untuk langsung bekerja dan menjalankan tugas sesuai fungsi masing-masing. Menurutnya, tugas humas pemerintah semakin berat karena harus mengendalikan arus informasi dari berbagai instansi agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat.
“Tugas Bakohumas tidak ringan. Mereka harus mampu mengontrol arus informasi dari berbagai instansi dan memastikan narasi pemerintah tersampaikan jelas, benar, dan tidak menimbulkan multitafsir,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa profesionalisme humas sangat menentukan persepsi publik terhadap kinerja pemerintah.
Menurut Herman Deru, kesalahan dalam penyampaian informasi sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap opini masyarakat. Karena itu, ia mengingatkan agar pengurus Bakohumas memilih bahasa, konteks, serta media penyampaian dengan cermat. Proses diseminasi informasi harus melalui tahapan seleksi yang ketat demi menjaga integritas pesan pemerintah. “Tidak menyampaikan informasi itu salah, tetapi menyampaikan dengan keliru juga dapat berdampak fatal. Karena itu harus sangat selektif,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa humas pemerintah dituntut adaptif, kreatif, dan peka terhadap tren komunikasi publik. Gubernur juga menyinggung tantangan era digital yang semakin kompleks. Arus informasi di dunia maya semakin deras, dan sebagian diantaranya merupakan informasi tidak benar. Dalam kondisi tersebut, Bakohumas wajib berdiri sebagai sumber informasi yang kredibel, meneduhkan, dan mampu memberikan klarifikasi yang tepat kepada publik.
“Dunia maya semakin kencang arusnya, termasuk peredaran berita bohong. Di sinilah Bakohumas harus hadir sebagai speaker yang memberikan ketenangan dan kejelasan kepada publik,” ujarnya. Ia menyarankan agar pola penyampaian informasi dibuat lebih menarik dan tidak monoton agar masyarakat mau membaca pesan resmi pemerintah.
Tidak hanya itu, Gubernur menegaskan bahwa penguasaan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), menjadi kebutuhan penting bagi humas pemerintah. Menurutnya, masih ada aparatur yang belum menyadari pentingnya adaptasi terhadap teknologi baru. Bakohumas harus menjadi pelopor literasi digital di lingkungan pemerintahan dan masyarakat.
“Kita harus up to date. Bagaimana kita menyampaikan perkembangan teknologi kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami, itu penting,” tuturnya. Ia meminta Bakohumas mengoptimalkan koordinasi dengan jajaran humas kabupaten/kota untuk memastikan keseragaman narasi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumsel Dr. H Edward Candra yang juga menjabat Ketua Umum Bakohumas Provinsi menyampaikan komitmen untuk memperkuat peran organisasi tersebut sebagai garda terdepan komunikasi publik. Ia menegaskan bahwa seluruh pengurus berupaya menjaga citra positif pemerintah dengan menyajikan informasi objektif, profesional, dan transparan. “Kami siap menjaga citra positif pemerintah dan memastikan informasi disampaikan secara akurat kepada publik,” ujar Edward.
Menurutnya, Bakohumas akan mengembangkan berbagai inovasi komunikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era digital. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfo Sumsel sekaligus Ketua Pelaksana Bakohumas, Rika Efianti, menegaskan bahwa penguatan komunikasi publik menjadi fokus utama. Ia juga meluncurkan Website “Sumsel Cek Fakta” sebagai platform verifikasi hoaks serta memperkuat sinergi antar-PPID, pranata humas, dan media.
Rika menyebut bahwa struktur organisasi Bakohumas periode 2025–2030 beranggotakan 72 orang dari OPD, BUMN, BUMD, dan kabupaten/kota. Ia berharap struktur tersebut membuat Bakohumas lebih lincah dan efektif dalam melakukan koordinasi informasi. “Komitmen kami termasuk rutin mengadakan capacity building serta memperkuat Tim Cek Fakta Sumsel,” tegasnya.
Kapendam II/Sriwijaya, Letkol Inf Yordania, S.I.P., M.Si., menyampaikan komitmennya. Ia berharap sinergi kehumasan ini dapat menangkal disinformasi dan memberikan informasi yang kredibel kepada publik, sejalan dengan visi Gubernur. ”Keberadaan Bakohumas Sumatera Selatan nantinya akan menjadi poros kebenaran berita,” ujar Letkol Yordania.(kbs/red)



