- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Gubernur dan Rektor Akan Jenguk Mahasiswa yang Jadi Korban
JAKARTA, SIMBURNEWS – Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin dan Rektor Universitas Bina Darma Palembang, Prof Ir Bochari Rachman dikabarkan akan menjenguk mahasiswa Sumsel yang menjadi korban ambruknya selasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (16/1). Hal itu disampaikan Kepala Bagian Kemahasiswaan Universitas Bina Darma Palembang, Novri Hadinata MKom.
“Saya baru berangkat sore tadi. Kabarnya besok (Selasa,16/1) Gubernur dan Rektor akan ke sini juga (menjenguk korban),” ungkap Novri, dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin (15/1) malam.
Novri mengatakan, mahasiswa yang menjadi korban dirawat di rumah sakit yang berbeda. “Sekarang saya dalam perjalanan ke rumah sakit. Korban terpencar-pencar. Nanti kalau sampai, saya informasikan,” ungkap dia.
Dihubungi terpisah, salah satu dosen pendamping mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang, Jon Heri mengatakan, mahasiswa yang tidak menjadi korban sudah mulai dipulangkan ke Palembang. “Masih ada yang dirawat di rumah sakit,” ungkapnya, dihubungi Simbur.
Informasi yang dihimpun dari pihak kampus, rombongan Universitas Bina Darma Palembang yang mengikuti study tour sebanyak 97 orang, terdiri dari 93 mahasiswa dan 4 dosen. Sekitar 58 mahasiswa diduga jadi korban dan 35 mahasiswa lainnya selamat karena menunggu di bus.
Diketahui dari data kepolisian, korban ambruknya selasar BEI mencapai 72 orang. “Kami update jumlah korban 72 orang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di gedung BEI, Senin (15/1).
Para korban luka ditangani di sejumlah rumah sakit lainnya, 17 orang di RSAL Mintohardjo, 28 orang di RS Siloam, 20 orang di RS Jakarta, 7 orang di RS Pusat Pertamina, dan 1 orang di RS Tarakan. Ada 5 orang yang sudah diperbolehkan pulang.
Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya selasar di gedung BEI siang tadi. Selasar di lantai 1 Tower II ambruk saat puluhan mahasiswa tengah mencari ruangan dalam rangka kunjungan.
Terkait itu, Polri meminta masyarakat tidak menyebarkan video detik-detik ambruknya selasar. “Saya imbau mohon jangan disebarluaskan karena ini tidak etis. Kalau itu keluarga kita atau kerabat, pasti kita tidak tega. Demi kemanusiaan, saya mohon tidak menyebarkan video,” sambung Setyo.
Setyo menambahkan, polisi menemukan fakta baru terkait kondisi gedung. “Gedung ini dari 1997 sampai saat ini, tidak pernah ada renovasi ataupun bangunan tambahan,” ujar Setyo. (tim)



