- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Modus Baru Sasar Ojek Online
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Peringatan bagi para driver angkutan online khususnya ojek online. Modus baru dengan mengajak driver nego di tempat bisa menjadi celah bagi begal untuk menggasak harta benda driver. Nasib nahas tersebut dialami Dirman Effendi (32). Dia telah menjadi korban begal dari dua orang penumpang yang mengaku tidak punya kuota internet untuk memesan ojek online (ojol) melalui aplikasi. Diduga, modus baru tersebut menyasar para driver angkutan online di Palembang.
Diceritakan Dirman yang belum seminggu menjadi ojol itu, dirinya bertemu dengan dua begal tersebut di Jalan Alamsyah Ratu Prawira, tepatnya depan SPBU Bukit Sejahtera, Kecamatan IB I Palembang. Mereka mengaku jika sedang tidak memiliki kuota internet untuk memesan ojol, dan memilih untuk nego harga. Karena kasihan, Dirman pun masuk dalam jabakan pelaku.
“Kejadiannya sekitar pukul 14.00, mereka bilang mau ke daerah sekitar Talang Buruk untuk bertemu dengan pamannya. Karena tidak punya kuota maka dia minta tolong untuk tidak pakai aplikasi. Karena kasihan, saya offline dan nego dengan mereka,” ujarnya pelan karena menahan sakit akibat satu luka tusuk di pinggang saat ditemui di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSI Siti Khadijah, Senin (15/1).
Masih kata Dirman, saat berada di jalan Soekarno-Hatta tepatnya sekitar Pink Cafe, pelaku minta berhenti dengan alasan akan menghubungi pamannya. Saat dirinya menepi, tiba-tiba salah satu penumpang menusuk pinggangnya satu kali dan berencana menusuk lagi. Menerima tusukan, sontak Dirman melompat ke kolam yang ada di sekitar. Alhasil, motor Mio J dan Handphone merek Sony Xperia raib dibawa kabur pelaku.
“Saat saya minggir, mereka seolah-olah menghubungi pamannya, dan katanya yang bersangkutan sedang tidak ada. Jadi, saya aktifkan aplikasi untuk mencari penumpang lain. salah satu bertanya kepada saya sedang apa. Saat sedang melihat HP, salah satu dari mereka tiba-tiba menusuk pinggang saya. Dia mencabut dan rencana akan menusuk lagi, tetapi saya segera melompat ke kolam,” jelasnya dan mengatakan karena baru bergabung, sehingga dirinya tidak tahu seperti apa kondisi lapangan.
Saat ini, Dirman rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum karena akan menjalani operasi setelah menerima tusukan tujuh centimeter yang mengenai ginjalnya.
Sementara, Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo yang saat itu sedang membesuk Imam Besar Masjid Agung, Ustadz KH Nawawi Dencik Alhafiz, menyempatkan diri untuk melihat keadaan Dirman sekaligus menyampaikan rasa prihatin kepada keluarga atas musibah yang dialami. Wako berharap agar Dirman dan keluarganya bersabar dan mengambil hikmah dari apa yang sudah terjadi.
“Tentu yang pertama tentu (driver) harus hati-hati terhadap calon penumpangnya. Tadi korban menyampaikan kalau penumpangnya ada dua orang. Itukan sudah ada unsur memaksakan diri, dan meminta untuk diantar ke alamat yang tidak sesuai, jadi harus hati-hati,” ujarnya usai membesuk korban.
Wako juga mengatakan jika Pemerintah Kota tetap akan melakukan kerjasama terkait keamanan. Namun, yang paling penting semua pihak harus sama-sama berhati-hati. Karena, tidak ada yang bisa tahu kapan dan dimana musibah itu terjadi dan akan menimpa siapa. (mrf)



