- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Dilirik Investor Dunia, OKI Siap Punya Pelabuhan Internasional
KAYUAGUNG, SIMBURNEWS – Inisiatif Bupati Ogan Komering Ilir H Iskandar SE yang mengusulkan Tanjung Tapa, Air Sugihan menjadi pelabuhan internasional langsung mendapat respons positif dari beberapa investor dunia, khususnya Timur Tengah. Menurut Bupati Iskandar melalui Kasubbag Media Komunikasi Publik Setda Pemkab OKI, Adiyanto SPd, tawaran tersebut disampaikan oleh pengusaha nasional asal OKI di Jakarta.
Dikatakannya, potensi Tanjung Tapa sebagai pelabuhan internasional sangat memungkinkan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA). “Studi kelayakan (FS) sudah dibuatkan. Dalam waktu dekat investor akan paparan dengan Gubernur dan Bupati,” ungkapnya, Minggu, (10/9).
Dia mengatakan, laut dalam (deep sea) yang ada di Tanjung Tapa bisa dimasuki kapal-kapal tanker berskala besar meski dalam kondisi pasang surut. “Ke dalaman laut dan besaran gelombang itu penting bagi sebuah pelabuhan samudera. Sarana pendukung seperti jalan itu harus di-support,” pungkasnya sembari menyebutkan jalan yang sudah siap, yaitu jalan Air Sugihan-Riding Pangkalanlampam-Palembang.
Terkait Tanjung Carat yang turut diusulkan Pemprov Sumsel sebagai pelabuhan samudera, menurut Bupati, pihaknya juga mendukung, apalagi jaraknya tidak begitu jauh dari KEK Tanjung Api-Api. Akan tetapi, butuh biaya besar untuk reklamasi laut di wilayah tersebut. “Potensial namun biayanya besar karena harus reklamasi. Kami berharap dua-duanya (Tanjung Tapa dan Tanjung Carat) bisa jadi pelabuhan internasional,” tutupnya.
Diwartakan sebelumnya, Tanjung Tapa memiliki area sepanjang 2.30 km yang masuk hutan lindung sehingga memerlukan izin khusus transit di lahan basah. Akan tetapi, manfaat yang didapat jauh lebih banyak, yakni pembangunan pelabuhan laut di Tanjung Tapa akan memberi manfaat bagi Kabupaten OKI serta mendukung KEK Tanjung Api-Api (TAA) yang kini diambil alih pusat dan dikelola Pelindo. Tidak hanya itu, Pelabuhan Tanjung Tapa juga berpotensi ekonomi masyarakat baik produksi pertanian dan perkebunan, perikanan warga di Kabupaten OKI, Banyuasin dan Pulau Bangka.
Selanjutnya, Pelabuhan Tanjung Tapa interlined dengan sejumlah daerah, kondisi jenuh di Selat Malaka juga diprediksi akan memberikan keuntungan jika di tanjung tapa dibangun pelabuhan samudera. Sebab ribuan kapal melintasi Selat Malaka setiap harinya, dengan kejenuhan dan penambahan waktu layar, tentu jalur pantai timur Sumatera akan semakin dilirik. (tim)



