- Turunkan Stunting, Disdik PALI Gelar Bimtek Olah Gizi dan Pola Asuh Anak
- Perjalanan Kereta Api Jakarta–Surabaya Sempat Terkendala akibat Banjir Grobogan
- Turunkan Angka Kematian Ibu, Kuatkan Peran PKK di Daerah
- Komitmen Tegakkan Disiplin, Hukum, dan Tata Tertib Prajurit TNI
- Terendus Korupsi Distribusi Semen, Kantor "Sang Tiga Gajah" Digeledah Jaksa
OKI dan Palembang Jadi Penyumbang Terbesar Investasi Asing di Sumsel
PALEMBANG, SIMBUR – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kota Palembang menjadi penyumbang terbesar investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) untuk Provinsi Sumatera Selatan. Hal itu diungkap Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Bambang Pramono saat Ajang 2nd Sriwijaya Economic Forum di Ballroom Hotel The Excelton Palembang, Selasa (21/10).
Menurut Bambang, sebagian besar investasi berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kontribusi 79 persen dari total realisasi, didominasi oleh investor asal Singapura. Dikatakannya, realisasi investasi di Sumsel pada triwulan II 2025 mencapai Rp12,67 triliun, atau 62,09 persen dari target RPJMD. Angka tersebut menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain investasi, BI juga mencatat sektor pertambangan, industri pengolahan, serta perdagangan besar dan eceran turut memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel. “Inflasi pun tetap terjaga di angka 3,44 persen (yoy),” ungkapnya.
Dengan capaian tersebut, BI memperkirakan ekonomi Sumsel akan terus tumbuh pada kisaran 4,8–5,6 persen hingga akhir tahun 2025. Sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan menjadi kunci utama untuk menjaga momentum ini.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Dr. H. Edward Candra menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan lembaga keuangan dalam memperkuat daya tahan ekonomi daerah. Menurut Edward, pertumbuhan ekonomi Sumsel yang mencapai 5,42 persen (yoy) pada triwulan II 2025 merupakan bukti bahwa Sumsel mampu menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian global.
Ia menilai investasi memiliki peran sentral dalam mendukung keberlanjutan ekonomi. “Investasi berkualitas menjadi kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata. Melalui hilirisasi dan penguatan industri lokal, Sumsel siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.
Edward menambahkan bahwa Pemprov Sumsel terus berupaya memberikan kepastian dan kemudahan bagi investor melalui berbagai regulasi seperti Perda Nomor 5 Tahun 2022 dan Pergub Nomor 32 Tahun 2023. Selain itu, pengembangan Investment Project Ready to Offer (IPRO) juga tengah dipercepat sebagai upaya promosi investasi potensial.
Ia juga menekankan pentingnya peran lembaga keuangan seperti BI dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendukung pertumbuhan investasi yang sehat. “Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Diketahui, forum ekonomi tersebut mengusung tema Strengthening Investment in South Sumatra to Enhance Economic Resilience Amid Global Headwinds. Forum ini diharapkan menjadi wahana kolaboratif untuk membangun investasi yang tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi juga menumbuhkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Sumatera Selatan.(red)



