PT OKI Pulp and Paper Mills Bersama Pemkab dan Masyarakat Bangun Jalan Poros di Air Sugihan

# Gelontorkan Dana CSR Rp3,4 Miliar

KAYUAGUNG, SIMBUR – PT OKI Pulp and Paper Mills kembali berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR), pabrik bubur kertas dan tisu terbesar di Asia Tenggara itu telah membangun jalan cor beton sepanjang 1,3 kilometer di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI.

Gadang Harto Hartawan, Vice Director PT OKI Pulp and Paper Mills mengatakan, jalan selebar 8 meter itu dibangun menggunakan konstruksi wiremesh. Dengan ketebalan cor 20 sentimeter. “Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian perusahaan terhadap program priorotas Pemkab OKI. Terurama dalam menyediakan infrastruktur jalan yang mantap,” ujar Gadang, Kamis (13/11).

Menurutnya, jalan yang diperbaiki menghubungkan Simpang Kades hingga Jembatan Penyeberangan Sungai Baung. Selama ini menjadi jalur utama masyarakat untuk aktivitas ekonomi dan transportasi hasil pertanian. “Kondisi jalan sebelumnya tidak layak dilalui, sehingga memperlambat arus logistik dan pergerakan ekonomi warga,” ungkapnya.

Bupati OKI, H Muchendi Mahzareki saat Rakor Forum CSR Kabupaten OKI belum lama ini menyampaikan, konektivitas antarwilayah di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir timur. Di tengah keterbatasan anggaran daerah, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan desa menjadi kunci menjawab persoalan tersebut.

“Masyarakat OKI menghadapi tantangan besar dalam konektivitas antarwilayah, terutama di kawasan pesisir timur. Penguatan infrastruktur menjadi langkah mutlak untuk menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru,” ujar Bupati Muchendi.

Menurut Bupati, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, terlebih di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang kini diterapkan. “Peran swasta dan pemerintah desa sangat penting, terutama dalam pembangunan infrastruktur dasar. Sinergi inilah yang menjadi kunci,” katanya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKI, Man Winardi mengatakan, tahun anggaran 2025 Kabupaten OKI membangun jalan poros sepanjang 4,5 kilometer di Kecamatan Air Sugihan. Pekerjaan meliputi pengecoran dan pengerasan jalan yang melintasi Desa Suka Mulya Dusun 1, Desa Pangkalan Damai, Desa Kerta Mukti, Rengas Abang, hingga poros kecamatan. “Pembangunan kami lakukan bertahap, fokus pada jalan poros antar desa agar akses ekonomi dan sosial masyarakat semakin terbuka,” ujar Man Winardi.

Dikatakannya pula, wilayah Air Sugihan, yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan speed boat dari Kota Palembang, menjadi prioritas perbaikan infrastruktur karena letaknya yang jauh dari ibu kota Kabupaten.

Tak hanya pemerintah daerah dan swasta, pemerintah desa juga mengambil peran nyata. Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, memanfaatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk membangun desanya. Secara swadaya desa ini telah membangun 3 kantor sekaligus, yakni kantor BPD, kantor PKK dan Kantor desa. Tak berhenti di sana, Pemerintah Desa juga berencana membangun jalan desa sepanjang dua kilometer dengan kontruksi cor beton.

Kepala Desa Bukit Batu, Rumaidah, mengatakan pembangunan ini menjadi simbol kemandirian desa dalam membangun infrastruktur tanpa bergantung pada dana pemerintah. “Kami bersyukur bisa membangun desa dari hasil PADes. Dana berasal dari pengelolaan aset desa dan sumber pendapatan sah lainnya. Ini bukti desa mampu mandiri,” ujar Rumaidah, Kamis (13/11).

Rumaidah menegaskan, seluruh proses pembangunan dilakukan secara transparan dan partisipatif. Masyarakat ikut mengawasi jalannya proyek, sementara desa juga menggandeng Kejaksaan Negeri OKI dan Dinas PUPR OKI untuk memastikan pelaksanaan sesuai aturan.

“Agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat, kami libatkan warga dan minta pendampingan dari kejaksaan serta Pemda. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas,” katanya.

Dengan langkah ini, Desa Bukit Batu menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan desa mampu menjawab tantangan konektivitas di wilayah pesisir OKI. Infrastruktur bukan sekadar jalan, tapi juga urat nadi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di kawasan pantai timur Sumatera Selatan.(red/rel)