Sumsel “Jalur Sutera” Narkoba

PALEMBANG, SIMBURNEWS – Dengan adanya pengungkapan jaringan narkoba yang baru-baru ini dilakukan oleh Polda Sumatera Selatan (Sumsel) dengan menangkap kurir narkotika jenis ekstasi sebanyak 4.046 butir jenis butterfly dan B29, menjadikan Sumsel masih menjadi jalur sutera peredaran narkoba. Hal tersebut diungkap Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat pemusnahan Barang Bukti (BB) narkoba di halaman depan Mapolda Sumsel, Selasa (15/8).

Disampaikan, bahwa sekitar dua hari yang lalu, Polda Sumsel juga berhasil mengungkap kasus sebanyak 4.046 butir ekstasi. Jika dilihat dari modusnya, barang tersebut berasal dari Aceh, dimana tersangka dicurigai saat berada di SPBU di sekitar perbatasan Jambi.

Lanjutnya, saat itu, empat orang pelaku lari masuk hutan. Kemudian, petugas memeriksa mobil yang dikendarai pelaku, ditemukanlah BB jenis ekstasi yang disembunyikan di spare part dan dashboard mobil. Petugas dengan dibantu warga sekitar kemudian mengejar dan berhasil menangkap dua orang dan sisanya berhasil melarikan diri.

“Kedua pelaku berinisial sama yaitu “M” yang berasal dari Melebeuh dan Pidie. Untuk pelaku yang melarikan diri, kami sudah berkoordinasi dengan Polda Aceh untuk melakukan penghadangan dan penangkapan sekaligus proses hukumnya,” ungkapnya.

Bahkan, salah satu pelaku adalah residivis yang sebelumnya sudah pernah menjalani hukuman penjara 4 tahun, sehingga diduga dia sudah sering melewati jalur di Sumsel. “Sumsel merupakan salah satu daerah transit narkoba yang akan diedarkan di Jakarta dan sebagian juga untuk diedarkan di Sumsel. Jadi Sumsel adalah daerah lintasan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolda bersama Pangdam juga pernah bertemu di Angkasa Pura (bandara SMB II) untuk mengecek alat deteksi bandara, dan ternyata pihak Angkasa Pura belum memiliki alat deteksi canggih seperti yang ada di bandara Soekarno-Hatta. “Jadi saya sampaikan untuk di ganti (alat yang lebih canggih) supaya jangan lepas karena rawan jika terlepas. Kami tidak bisa mengamankan di sana selama 24 jam, makanya kami bantu alat. Apalagi, Sumsel akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, jika alatnya tidak lengkap, kita tidak tahu apa yang dibawa oleh penumpang. Semoga alat di Angkasa Pura secepatnya di ganti alat deteksinya,” ujarnya.

Ke depan, tambah dia, Polda dan Kodam akan bersama-sama untuk memberantas dan memerangi Narkoba di Sumsel. selain itu, kami juga berharap masyarakat ikut membantu dengan memberikan informasi kepada petugas. Dengan harapan, semua pihak bisa turut memerangi narkoba karena merupakan musuh kita semua,” tambahnya.

Ditempat yang sama, sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberantas dan memerangi narkoba di Indonesia, sesuai dengan perintah langsung Kabareskrim Polri melalui video converance beberapa hari lalu, pemusnahan BB narkoba dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia termasuk Polda Sumsel.
Pemusnahan BB di Polda Sumsel sebanyak kurang lebih 1,3 kilogram dan 25 butir ekstasi.

“BB yang lainnya jika ditotal mencapai sekitar 4 kilogram dan di musnahkan di polres-polres atas dasar efektivitas. Karena, jika di semuanya dibawa ke Polda akan jauh jarak tempuhnya dan menghindari barang bukti hilang, sehingga saya persilahkan untuk dimusnahkan di sana (wilayah masing-masing) karena disana juga dihadiri oleh pemerintah, BNN Kabupaten/kota, kejaksaan dan stake holder lainnya,” pungkas jenderal bintang dua tersebut.