- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Proyek Setrum Lemah Syahwat
PALEMBANG – Akibat sering terjadinya byar pet (hidup-mati/gangguan sesaat) yang merata di wilayah Kota Palembang membuat masyarakat sekaligus pelanggan setia PLN mengeluh. Itu karena, byar pet dapat merusak alat-alat elektronik rumah tangga. Jika melihat kondisi pembangunan di Kota Palembang dan intensitas hujan disertai angin kencang akhir-akhir ini, maka byar pet menjadi trending topic. Seharusnya, Sumatera Selatan tidak mengalami kekurangan daya listrik, apalagi Palembang akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018 mendatang.
Banyaknya keluhan terkait layanan PLN, Simbur Sumatera mencoba menemui pihak yang bertanggung jawab dan mampu menjawab permasalahan tersebut, yakni PT PLN WS2JB area Palembang. Saat itu Simbur Sumatera langsung bertemu dengan Deputi Manajer Humas dan Hukum PT PLN S2JB, Lilik Hendro Purnomo untuk diwawancarai secara eksklusif, Selasa (1/11).
Menurut Lilik, byar pet tersebut terjadi karena hampir 100 persen jaringan PLN, baik itu tegangan menengah maupun rendah merupakan jaringan terbuka atau jaringan yang berada di atas tanah (jaringan pengantar). Sementara, risiko jaringan pengantar itu sangat rentan terhadap sentuhan terutama pohon yang secara kebetulan ranting atau dahannya menyentuh jaringan tersebut. Banyaknya perkebunan sawit, karet maupun penghijauan kota yang dilewati, sangat berpengaruh terhadap kestabilan energi di Palembang apalagi ditambah dengan intensitas hujan disertai angin yang sangat tinggi saat ini.
“Hal tersebut sangat berpengaruh karena jarak ideal antara dahan pohon dan jaringan adalah 2 meter. Jadi kalau ada angin yang kencang maka besar kemungkinan akan terjadi byar pet. Hujan yang disertai angin kencang inilah yang mengganggu jaringan (korslet),” jelasnya.
PLN sendiri sudah sejak lama melakukan sosialisasi baik itu melalui media sosial, media massa dan dari unit-unit terdekat untuk menyampaikan ke masyarakat agar pemilik pohon tersebut merelakan untuk dilakukan ditebang. Hanya saja, Lilik menyampaikan kepada seluruh masyarakat Palembang agar tidak perlu khawatir, sebab pada jaringan PLN sudah dipasang relay. Jadi ketika ada korslet, 5 menit setelah kondisi aman, maka secara otomatis listrik akan kembali berfungsi normal.
“Kecuali kerusakan permanen, tim akan menelusuri jaringan untuk mencari sumber kerusakannya. Bisa saja kerusakan tersebut karena tertimpa pohon yang menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan,” tambahnya.
Terkait seringnya listrik padam sekarang ini, Lilik mencoba menjelaskan bahwa PLN sendiri dikejar target karena ada dua event besar yang akan diselenggarakan di Palembang. Dikatakannya, PLN WS2JB sedang men-suppor infrastrukturnya, di antaranya pembangunan LRT mulai dari bandara sampai Jakabaring.
“Pembangunan LRT itu harus sesuai jadwal dan setiap hari dikerjakan. Begitupun kami sebagai pemilik utilities jaringan listrik harus melakukan pemeliharaan. Untuk percepatan pembangunan LRT, dimohon agar masyarakat dapat memaklumi karena sering padam karena banyak jaringan terutama di ruas-ruas pembangunan LRT yang terganggu atau rusak,” ungkapnya.
Dari informasi yang didapat, manajemen PLN yakni Unit Pembangunan Tiga, Pembangkitan dan WS2JB sudah menghadap ke Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin untuk melaporkan progres bulan Oktober dan tentang proyek LRT dan venue Asian Games termasuk sirkuit MotoGP di Jakabaring. (tim/berbagai sumber)
……………………..
Baca berita selengkapnya di edisi cetak surat kabar Simbur Sumatera
edisi 17 November—16 Desember 2016



