Provinsi Tujuan dan Asal Pemudik Alami Kenaikan Kasus Aktif

PALEMBANG, SIMBUR – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan per 18 Mei 2022, masih menunjukkan kenaikan kasus aktif. Jika dibandingkan provinsi yang mengalami kenaikan kasus, pada pekan ini lebih banyak dibandingkan pekan lalu yang hanya terdiri dari 16 provinsi.

“Provinsi yang baru mengalami kenaikan kasus aktif sebagian merupakan provinsi tujuan dan atau asal pemudik. Beberapa pemudik yang menjadi tujuan asal pemudik diantara ke 16 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Timur,” ungkap Wiku saat konferensi pers di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta, Rabu (18/5).

Kabar baiknya, kata Wiku, kenaikan yang saat ini teramati pada provinsi-provinsi tersebut belum merupakan lonjakan kasus yang signifikan. “Untuk itu angka ini perlu kita tekan dan pertahankan bersama kedisiplinan kita dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci terkendalinya kasus,” harapnya.

Upaya ini, lanjut dia, juga perlu diperkuat kesadaran tinggi untuk dites apabila memiliki riwayat perjalanan jarak jauh. Riwayat mengunjungi lokasi keramaian serta merasa kurang sehat, dan bergejala. Untuk itu mohon kepada pimpinan di provinsi tersebut untuk segera mencegah terjadinya kenaikan kasus yang lebih tinggi lagi dengan melakukan testing, tracking, dan treatment

“Masyarakat juga dimohon untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan memiliki kesadaran tinggi untuk dites. Kemudian yang memiliki riwayat berpergian jarak jauh, serta merasa lelah saya ingatkan mari lindung kelompok rentan di sekitar kita para penderita komorbid, anak-anak, orang lanjut usia, hingga mereka yang belum dapat vaksin. Jangan sampai tertular dan menjadi sumber penularan di tengah potensi adanya orang tanpa gejala. Pastikan jangan bahwa virus ulang,” saran Wiku

Menurut Wiku terdapat perbandingan peran mobilitas dengan peran kenaikan kasus positif harian. “Jika dilihat sejak awal pandemi setiap terjadi kenaikan kasus mobilitas ditekan semaksimal mungkin sedangkan jika mulai melandai mobilitas direlaksasi sehingga meningkat perannya,” ungkapnya.

Mobilitas yang meningkat ini, lanjut Wiku, biasanya diikuti kenaikan kasus kembali. Saat ini mobilitas di Indonesia khususnya pada sektor ritel dan regresi terus menunjuk kenaikan sejak Maret bulan lalu hingga sekarang. Kenaikan kasus positif harian tetap menunjukkan penurunan. “Artinya dengan mobilitas yang bahkan tertinggi selama pandemi penularan kasus positif Covid -19 tetap dapat kita tekan bersama di tengah masyarakat. Ini adalah kabar baik yang penting untuk terus di pertahankan ke depannya,” tegas Wiku.

Jika dilihat pada data kasus di tingkat nasional, lanjut dia, Indonesia masih harus menunjukkan perbaikan pada indikator kasus aktif dan kesembuhan. Sementara indikator kematian masih bertahan pad angka yang sama. Angka kematian ini juga masih berada di atas rata-rata dunia di saat kasus aktif dan kesembuhan sudah berhasil lebih baik dibanding standar dunia.

“Tentunya kita tidak dapat memutar kembali waktu untuk mengembalikan nyawa-nyawa, orang-orang yang kita kasihi. Namun, kita bisa masih mencegah agar penularan tidak terjadi sama sekali dan kematian dihindari melalui kesadaran kita untuk menjalankan protokol kesehatan dan testing,” imbuhnya.

Masih kata Wiku, ada sejumlah data detail masing-masing indikator. Pertama, kasus aktif, kasus aktif pada tingkat nasional tetap menunjukkan tren penurunan yang baik menjadi 0,08 persen pada pekan terakhir. Angka ini lebih rendah sekitar 4 persen di bawah rata-rata kasus dunia. Apabila dilihat jumlah di kasus aktif nasional pada tanggal 8 Mei lalu terdapat 6.000 orang penderita Covid dan per 15 Mei turun menjadi sekitar 4.700 orang.

Kedua tentang kematian, baik persentase maupun jumlah kematian di Indonesia cenderung tetap dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 2,59 persen. Sementara jumlah orang yang meninggal rata-rata 3 bulan terakhir mengalami penurunan saat ini rata-rata di angka 13 kasus. Ketiga kesembuhan dibanding pekan lalu telah terjadi peningkatan jumlah orang sembuh pada level nasional di minggu ini dan terdapat disekitar 3.600 orang kasus sembuh dengan persentase sebesar 97,34 persen. Jika dibandingkan dunia persentase kesembuhan Indonesia masih bertahan sekitar 3 persen di atas rata-rata dunia.

Jika melihat lebih detil pada kasus aktif di tingkat provinsi saat ini terdapat 18 Provinsi yang menunjukkan kasus penurunan kasus aktif. “Ini menunjukkan sudah semakin rendahnya potensi penularan di tengah masyarakat yang didukung pula dengan penanganan kasus Covid-19 yang baik sehingga orang tertular dapat segera sembuh,” ujarnya.

Selanjutnya dia menjabarkan pembaruan kebijakan sebagai tindak lanjut beberapa mandat relaksasi aktivitas masyarakat di masa pandemi Covid-19 oleh Presiden yaitu Surat Edaran Satkes Nomor 18/2022 terkait protokol kesehatan pelaku perjalanan di dalam negeri. Kembalinya lagi syarat perjalanan bagaimana yang berlaku sebelum periode hari raya Idulfitri dan mudik tahun 2022 yaitu tidak diwajibkan untuk menunjukkan hasil persyaratan antigen bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin lengkap dengan booster. Kemudian diwajibkan menunjukkan hasil untuk anti PCR 3x 24 jam atau antigen 1 x 24 Jam.

“Untuk pelaku perjalanan yang baru menerima dosis vaksin kemudian diwajibkan menunjukkan kartu vaksin dan hasil negatif Covid-19 dapat dikecualikan bagi pelaku perjalanan yang mengalami kondisi kesehatan. Tentu dengan catatan dapat menunjukkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah bahwa dinyatakan tidak bisa divaksin,” jelasnya.

Untuk anak usia kurang dari 6 tahun yang hendak melakukan perjalanan dikecualikan untuk menunjukkan kartu vaksinasi dan wajib testing. Dengan catatan dapat melakukan perjalanan jika pendamping perjalanan telah memenuhi syarat perjalanan sesuai dengan ketentuan.

Surat edaran terkait protokol kesehatan pelaku perjalanan kesehatan luar negeri dimana yang pertama sudah tidak diwajibkannya bagi pelaku perjalanan nasional untuk hasil negatif covid-19 sebelum memasuki Indonesia. Baik PCR maupun antigen. Dengan catatan, telah memenuhi kelengkapan data Peduli Lindungi.

Namun kebijakan tes konfirmasi dan karantina di Indonesia ada catatan ulang hanya berlaku bagi pelaku perjalanan yang ditemukan gejala mirip Covid-19 atau suhu di ata 37, 5 C° atau disebut susfek dan bagi mereka yang berkewajiban karantina hanya berlaku bagi pelaku perjalanan yang belum divaksin atau sesudah vaksin pertama minimal 14 hari sebelum keberangkatan selama 5X 24 jam. Bagi pelaku perjalanan yang masuk ke dalam kategori PPLN pos Covid capre yang telah isolasi atau perawatan Covid-19 dan tidak dinyatakan tidak penularan Covid-19. Sudah tidak lagi Wajid melakukan tes ulang saat kedatangan sama seperti pengaturan sebelumnya. Kategorinya akan dikecualikan untuk menunjukkan sertifikat vaksin dengan syarat mampu menunjukkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah atau kementerian kesehatan negara keberangkatan tidak sudah aktif menular Covid-19.

Diketahui, perkembangan penanganan pandemi Covid-19 per 18 Mei 2022 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah 364 orang terdiri 349 transmisi lokal dan 15 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Sehingga angka kumulatifnya terus meningkat melebihi 5,8 juta orang sembuh atau tepatnya 5.891.190 orang (97,3 persen).

Sejalan itu, kasus aktif atau pasien positif yang membutuhkan perawatan medis, berkurang 54 kasus dengan angka kumulatifnya kisaran 3 ribu kasus atau tepatnya 3.844 kasus (0,1persen). Sementara, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), per hari ini bertambah 327 kasus terdiri 314 kasus transmisi lokal dan 13 PPLN. Sehingga angka kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 6.051.532 kasus.

Disamping itu, pasien meninggal bertambah 17 kasus transmisi lokal dengan kumulatifnya mencapai 156.498 kasus (2,6 persen). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 152.172 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 4.809 kasus.

Pada perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 70.974 totalnya melebihi 199 juta atau 199.715.445 orang. Sedangkan penerima vaksinasi ke-2 bertambah 116.223 dengan totalnya melebihi 166 juta atau tepatnya 166.406.981 orang. Serta vaksinasi ke-3 bertambah 280.112 dengan totalnya melebihi 43 juta atau 43.018.780 orang. Sementara target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.

Lebih lanjut, pada perkembangan per provinsi, kesembuhan dari 25 provinsi. Angka tertinggi harian dari 5 provinsi diantaranya, tertinggi di Jawa Barat 121 orang terdiri 120 transmisi lokal dan 1 PPLN dengan kumulatifnya 1.089.769 orang, diikuti DKI Jakarta 103 orang terdiri 91 transmisi lokal dan 12 PPLN dengan kumulatifnya 1.233.210 orang, Jawa Tengah 45 orang dari transmisi lokal dengan kumulatifnya 594.074 orang, Jawa Timur 26 orang dari transmisi lokal dengan kumulatifnya 544.182 orang, serta Bali 26 orang terdiri 12 transmisi lokal dan 6 PPLN dengan kumulatifnya 152.681 orang.

Lalu, kasus terkonfirmasi positif bertambah dari 25 provinsi. Angka tertinggi berasal dari 5 provinsi, diantaranya DKI Jakarta 113 kasus terdiri 105 transmisi lokal dan 8 PPLN dengan kumulatifnya 1.249.367 kasus, diikuti Jawa Barat 42 kasus dari transmisi lokal dengan kumulatifnya 1.106.127 kasus, Jawa Timur 36 kasus transmisi lokal dengan kumulatifnya 575.966 kasus, Jawa Tengah 32 kasus dengan kumulatifnya 627.437 kasus, serta Banten 32 kasus dari transmisi lokal dengan kumulatifnya 292.832 kasus.

Untuk kasus aktif tersebar di 33 provinsi. Terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi diantaranya, DKI Jakarta 874 kasus, Jawa Barat 558 kasus, Riau 341 kasus, Banten 292 kasus, dan Papua 202 kasus. Disamping itu, hari ini 7 provinsi menambahkan kematian dari kasus transmisi lokal. Angka tertinggi 5 kasus di Jawa Barat dengan kumulatifnya 15.800 kasus. Diikuti 4 kasus di Jawa Tengah dengan kumulatifnya 33.166 kasus, lalu 3 kasus di Jawa Timur dengan kumulatifnya 31.629 kasus, dan 2 kasus DI Yogyakarta kumulatifnya 5.905 kasus. Sementara 3 provinsi lainnya masing-masing 1 kasus diantaranya DKI Jakarta kumulatifnya 15.283 kasus, Lampung 4.170 kasus, dan Gorontalo 483 kasus.

Selain itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 97.722.986 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 11.586.218 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 84.456.192 spesimen. Positivity rate orang harian dari NAAT (RT-PCR) dan Antigen di angka 0,42% dan positivity rate orang mingguan (8 – 14 Mei 2022) di angka 0,45%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 7 spesimen.

Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 116.263 orang dan kumulatifnya 64.425.386 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 58.373.854 orang, termasuk tambahan hari ini sebanyak 115.936 orang. Sementara positivity rate orang harian dari NAAT (RT-PCR/TCM) dan Antigen di angka 0,28% dan positivity rate orang mingguan (8 – 14 Mei 2022) di angka 0,34%. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.(wms13/red)