- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Tangan Masih Diborgol, Otak Perampokan Penembak Kanit Reskrim Tewas Tenggelam
PALEMBANG, SIMBUR – Nahas nasib Jonhen alias Jon (40) pelaku curat di Beringin Jaya yang juga menewaskan Kanit Reskrim Polsek Mesuji Makmur, Aipda Anumerta Afrizal. Jon yang mencoba kabur dengan cara melompat ke sungai di Desa Kuto Sari, Belitang. Akhirnya tersangka tenggelam dan ditemukan petugas kurang lebih 15 menit kemudian. Saat melompat ke sungai, kedua tangannya dalam keadaan terborgol. Tersangka diduga tidak bisa berenang dan melawan arus sungai yang deras.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi menguraikan jika kasus curas di Beringin Raya beberapa waktu lalu terungkap berawal dari adanya laporan masyarakat. Terkait keberadaan tersangka pelaku curas di jalan umum Kecamatan Way Bahoga, Way Kanan, Lampung, Jumat (2/8).
“Pengungkapan berawal dari adanya laporan dari masyarakat terkait keberadaan salah satu tersangka kasus curat di Beringin Jaya. Perlu diketahui, hal ini hasil pengembangan saksi-saksi yang ternyata memunculkan nama tersangka Jon. Setelah berhasil diamankan, anggota melakukan interogasi, ternyata Jon mengakui adalah salah satu pelaku kasus curas di Beringin Jaya beberapa waktu lalu,” ungkap Supriadi saat konferensi pers di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumsel, Jumat (2/8).
Dilanjutkan, saat ditangkap, didapati satu pucuk senjata api dipinggang tersangka. Pada saat dilakukan pengembangan terhadap tersangka lain yaitu Saringat yang berada di wilayah BK 16, dan Imron di wilayah Mesuji, petugas dibagi menjadi dua tim dan bergerak ke dua wilayah tempat tersangka lainnya.
“Tersangka Jon dibawa bersama tim petugas yang bergerak ke Mesuji Makmur. Sesampai di Desa Kuto Sari, Belitang, anggota berhenti di pinggir sungai untuk buang air. Karena melihat kondisi pintu kendaraan yang terbuka, tersangka mendorong petugas sampai terjatuh. Tersangka lalu melompat ke dalam sungai, dalam kondisi kedua tangan terborgol,” ujarnya.
Ternyata, lanjut Kabid Humas, mungkin tersangka tidak bisa berenang dan sempat menghilang selama kurang lebih 15 menit. “Petugas akhirnya menemukan tersangka dalam keadaan sudah meninggal dunia. Saat ini jenazah Jon dititipkan di Rumah Sakit Bhayangkara dan dalam keadaan tidak bernyawa karena tenggelam di sungai. Jadi, salah satu PR Polda Sumsel yaitu tindak kejahatan Curas di Beringin Jaya yang menyebabkan tewasnya Aipda Anumerta Afrizal, sudah bisa diungkap,” tutupnya.
Sementara, Kapolres OKI, AKBP Donni Eka Syaputra memambahkan jika dalam proses penangkapan, Jon sempat melakukan perlawanan. Tidak lama kemudian, tersangka berhasil diamankan dan di tubuhnya ditemukan senjata api rakitan dengan 3 butir peluru.
“Dengan kesigapan petugas, tersangka tidak sempat menggunakan senjata api tersebut. Saat diinterogasi pelaku akhirnya mengakui perbuatannya, dan menyebutkan lokasi dimana tersangka lainnya berada. Karena tersangka Jon terlihat kooperatif, mungkin petugas sedikit lalai saat akan buang air di pinggir sungai sehingga tersangka melompat ke dalam sungai,” ungkapnya.
Dalam melakukan aksi kejahatannya, tersangka Jon merupakan inisiator yang bertugas mengumpulkan beberapa orang untuk bersama-sama melakukan tindakkejahatan curas.
“Dari keterangan yang diperoleh dari beberapa orang yang ditahan di Polres OKI maupun Polda Sumsel yang mengarah ke keterlibatan tersangka Jon untuk mengajak, dan mengamati juga. Tersangka juga termasuk pintar karena sudah memakai sistem IT, juga sudah paham tentang cara kerja kepolisian dalam memanfaatkan teknologi informasi,” ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, Kanitreskrim Polsek Mesuji Makmur, OKI, Aipda Anumerta Afrizal tewas akibat ditembak kawanan perampok saat mendatangi TKP bersama satu orang anggota lainnya.
Diketahui, anggota polisi mendatangi TKP bersama masyarakat. Saat itu petugas hanya berdua. Di dalam perjalanan, petugas bertemu dengan kawanan perampok itu, lalu memberi tembakan peringatan. Tapi justru, perampok itu melepas tembakan terukur yang mengakibatkan Aipda Anumerta Afrizal meninggal dunia dengan luka tembak di dadanya.
Afrizal tewas saat menyergap enam perampok pada Minggu (2/5) sekitar pukul 02.30 WIB. Para pelaku berjumlah enam orang mendatangi rumah korban bernama Kodri (60), di Dusun V Desa Beringin Jaya, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI. Kodri (40) mengalami luka tembak di paha kiri dan perut. (dfn)



