Dampingi Petani, Tingkatkan Ketahanan Pangan

KAYUAGUNG, SIMBURNEWS – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu satuan yang hingga saat ini terus aktif dalam melakukan pendampingan terhadap masyarakat. Mulai dari melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) hingga program pendampingan terhadap petani dalam penggarapan sawah.

Pendampingan terhadap petani ini sendiri merupakan salah satu instruksi presiden untuk mendukung ketahanan pangan. Salah satu yang kini terus aktif melakukan pendampingan terhadap para petani di wilayahnya, adalah dari pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 0402/OKI-OI. Dikatakan Komandan Kodim, Letkol Inf Seprianizar SSos, program pendampingan yang dilakukan oleh pihaknya telah memasuki tahun ke empat.

TNI AD saat ini memang banyak terlibat di sejumlah aspek pada bidang pertanian, seperti penyuluhan, pembangunan infrastruktur, pencetakan sawah, distribusi alat mesin pertanian, sampai pada penyerapan distribusi. “Jadi dari hulu sampai dengan ke hilir dilaksanakan pendampingan,” kata Dandim.

Dalam pendampingan ini, jelas Dandim, para Babinsa yang ditugaskan untuk mendampingi para petani ini mencatat apa saja keluhan dari para petani yang selanjutnya akan dilaporkan secara garis komando dan di tingkat kebijakan. “Dari Kodim, kami selalu berkoordinasi dengan dinas pertanian setempat (OKI-OI). Kalaupun ada hal yang dibutuhkan atau diperlukan, kami bisa lansung mengambil langkah antisipatif sesuai kemampuan dari kami ataupun melaporkan kepada atasan yang lebih tinggi dalam hal ini provinsi,” paparnya.

Berbicara potensi pertanian, menurutnya, di Kabupaten OKI dan OI memang sangat besar. Oleh karena itu, dalam hal ini pihaknya terus membantu dan bekerjasama dengan dinas pertanian mulai dari pendistribusian bibit, pupuk hingga sampai kepada petani.

Untuk tahun 2018 ini, lanjutnya, program cetak sawah yang akan dilakukan cukup besar, yakni lebih dari 1.000 hektare untuk OKI-OI. “Tentunya ini juga tergantung dengan kondisi cuaca. Diharapkan bisa bersahabat sehingga cetak sawah ini bisa terealisasi,” ucapnya.

Dalam hal cetak sawah, jelas Dandim, Kodim hanya berperan sebagai pendampingan pertanian. Jadi, sawah sudah selesai baru masuk tanggungjawab kodim untuk mendampingi para petani, meyakinkan sarprodinya terdistribusi dengan baik, kemudian ditanami sampai dengan menghasilkan.

“Dan pesan dari kasat kepada kami, terakhir, yang dinamakan sawah adalah apabila hal tersebut sudah menghasilkan padi. Itu yang dipesankan kepada jajaran kami,” jelasnya. (yrl)