Banci Salon Tewas Dihantam Gas Melon

PALEMBANG, SIMBURNEWS – Cika alias Badek/Aldi (25) warga Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI) ditemukan tak bernyawa lagi di Kiki Salon tempat dia bekerja di Jalan Mas Karebet Raya, Selasa (16/1). Jasad Cika ditemukan oleh pemilik salon, Kiki alias Khottab (25) sekitar pukul 11.00 WIB.

Menurut pengakuan Kiki, awalnya tidak ada rasa curiga ketika tiba di Locus Delictus (LD). Namun, karena dirinya mendapat telepon dari tetangga salon yang bertanya kenapa salon belum buka padahal biasanya sudah mulai beraktivitas pukul 09.00 WIB. Kiki kemudian bergegas menuju ke salonnya. Saat mencoba membuka rolling door, Kiki tidak bisa menggunakan kunci karena kunci yang dipegang oleh korban itu masih terpasang dari dalam.

“Memang Cuma saya yang tahu cara untuk buka rolling door kalau kuncinya nempel di dalam. Tapi, pas pintu dibuka, ternyata darah sudah berceceran di lantai. Saya langsung berteriak minta tolong sama warga sekitar,” ungkapnya masih shock.

Masih kata waria berambut panjang tersebut, korban baru dua minggu ditampung di salonnya untuk membantu sekaligus menjaga salon. Dia mengenal Cika untuk pertama kalinya di Sally Salon di daerah Kebon Bunga. Menurut penilaiannya, korban adalah sosok yang tertutup dan pendiam. Bahkan, dirinya jarang berkomunikasi dengan korban.

“Mungkin karena dia pendiam dan saya juga tidak banyak bicara, jadi kami tidak terlalu dekat dalam hal komunikasi. Hanya saja, malam sebelum terbunuh sekitar habis Magrib sampai pukul 21.30 WIB, Cika memang sedang berbicara dengan seorang wanita melalui telepon selular. Kalau dugaan saya, dia berbicara dengan istri pacarnya. Tapi, tidak ada adu mulut yang saya dengar,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara saat ditemui di LD mengatakan jika saat ini pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan langsung membawa jenazah ke RS Bhayangkara.‎

“Untuk sementara alat yang ditemukan dan diduga untuk menghabisi nyawa korban adalah satu tabung gas melon 3 kilogram, dan juga ada kain. Hanya saat ini untuk menggambarkan atau mendeskripsikan, saya belum bisa berspekulasi,” ujarnya dan mengatakan jika jasad korban di bawa ke RS Bhayangkara untuk di visum.

“Saat ini masih kami telusuri. Untuk sementara saksi yang diperiksa adalah pemilik salon dan mungkin akan berkembang seiring dengan penyelidikan. Untuk menjelaskan unsur penganiayaan, itu bukan kewenangan kami, hasilnya nanti biar dari dokter forensik saja,” tambahnya.

Dari pantauan Simbur, tampak jasad Cika berlumuran darah. Kepala korban ditutup kain diduga untuk menghentikan darah dari luka yang ada di kepala. Saat Simbur mencoba menelusuri akun facebook korban (Insirah Cika Bae), terlihat korban sedang memiliki masalah asmara dengan teman sesama jenisnya. Korban terlihat merubah foto profilnya pada 13/1/2017 dengan foto yang bertuliskan “kamu akan tahu arti sebuah kehilangan ketika orang yang mencintaimu telah pergi”. Malam sebelum tewas, Cika masih sempat mengubah statusnya pukul 22.36 WIB yang merupakan kalimat curhatan dimana dirinya merelakan pasangannya bersama orang lain. (mrf)