- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Waspada Modus, Tolak Intimidasi
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Kantor berita Simbur Sumatera didatangi orang tak dikenal yang mengaku dapat panggilan wawancara, Senin (8/1) sekitar pukul 13.30-14.30 WIB. Sementara, kantor berita yang terletak di Jl Jenderal Sudirman itu belum melakukan pemanggilan terhadap pelamar.
“Ada (orang tak dikenal) yang datang ke kantor. Katanya calon karyawan baru. Kata dia, ditelpon pihak Simbur untuk interview,” ungkap Alfia Eka, karyawan da panitia rekrutmen Simbur seraya mengatakan nama orang tersebut berinisial MF.
Alfia menjelaskan, pihaknya memang membuka lowongan kerja tapi belum melakukan panggilan wawancara. “Kami buka lowongan tapi baru seleksi administrasi. Kami tidak pernah memanggil orang tersebut untuk datang dan diwawancara. Berkasnya saja tidak ada,” ungkapnya sembari mengatakan gerak-gerik orang tersebut mencurigakan.
Kedatangan orang tak dikenal yang mengaku menerima panggilan wawancara Simbur, diketahui juga oleh pegawai apotek di ruko perkantoran itu, Andre. “Memang ada orang yang bertanya (dengan kami) dan langsung naik ke lantai atas (redaksi Simbur). Orangnya acak-acakan pakai baju kotak-kotak warna ungu dan pink,” ungkapnya.
Menyikapi itu, Muhammad Azhari, pemimpin redaksi Simbur Sumatera mengharapkan agar masyarakat, khususnya para pelamar tidak terpengaruh dengan informasi dari pihak tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Simbur. “Waspada terhadap berbagai modus dari pihak yang mengatasnamakan media kami. Tim kami, baik di lapangan maupun di office, resmi dan terdata. Kalau dia dipanggil pasti ada surat atau pesan resmi, siapa yang menghubunginya akan diselidiki,” ungkapnya.
Ditanya apakah ada dugaan intimidasi dari beberapa kasus yang diungkap dalam berbagai pemberitaan Simbur, dirinya menjawab tenang dan santai. “Kalau ada pihak yang keberatan atas pemberitaan kami, silakan sampaikan hak jawab dan klarifikasi langsung ke redaksi, bukan intimidasi. Kami hanya melakukan tugas jurnalistik dan dilindungi Undang-Undang Pers,” tegasnya.
Dikonfirmasi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, H Ocktap Riyadi mengatakan, peristiwa seperti itu harus langsung ditindak tegas. “Jika (orang tersebut) tidak bisa menunjukkan bukti panggilan (surat atau pesan) resmi dan nomor telepon yang menghubunginya, berarti diduga dia itu orang suruhan. Mungkin ada (pihak) yang tidak senang. Itu bisa dilaporkan ke polisi,” ungkapnya. (mrf)



