- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Perampok dan Pembunuh Tauke Kopi Keok Ditembak Polisi, tapi Tidak Mati
Masih ingat tewasnya tauke kopi di Pagaralam awal Agustus lalu? Darul Kutni (49) tewas di tangan perampok yang menggasak uang Rp500 juta miliknya. Tiga dari perampok dan pembunuh itu kini telah dilumpuhkan polisi.
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Satuan Reskrim Polresta Pagaralam dan Subdit Jatanras Polda Sumsel berhasil melumpuhkan tiga perampok sadis yang tak sungkan melukai bahkan membunuh korbannya. Ketiga tersangka yang beraksi selama 9 tahun di 21 TKP dalam wilayah Sumsel, Lampung dan Jambi itu kini telah dilumpuhkan dengan timah panas petugas.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara SIk didampingi Kapolres Pagaralam Dwi Hartono SIk dan Kasat Reskrim AKBP Deli Haris MH menegaskan, pihaknya geram dengam ulah tiga perampok paling berbahaya dan meresahkan masyarakat. “Mereka pernah melakukan perampokan dengan korban mengalami kerugian Rp2 miliar. Itu untuk pembayaran gaji karyawan di perkebunan karet di Mesuji Raya OKI. Lalu korban juga pernah dirugikan Rp700 juta dengan emas 25 suku korban disekap dan diikat terjadi di Lingkungan III, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim. Rata-rata kerugian korban kehilangan uang Rp 300-700 juta, perhiasan emas bahkan nyawa,” jelas Kapolda saat konferensi pers di Mapolda Sumsel, Kamis (9/11).
Menurut Kapolda, pelaku sudah beraksi sejak 9 tahun lalu dan sangat sadis saat beraksi. Dari 21 lokasi perampokan, 2 korban itu meninggal dunia usai ditembak. “Saat akan ditangkap juga melakukan perlawanan, ya terpaksa kita tembak dia sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Selain perampokan, ungkap Kapolda, polisi juga menjerat para pelaku dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). “Tidak hanya pasal perampokan, tapi juga TPPU akan dikenakan pada pelaku. Kami kejar ke mana uang hasil rampokan,” tutupnya
Disebutkan, ketiga perampok sadis tersebut dikepalai Gusti Komang Sujana (41) warga Desa Lubuk Siberuk, RT 03/03, Kecamatan Lempuing Jaya, OKI. Tersangka lainnya, Eko Riyadi (39) warga Jalan Tebat Serai, Kelurahan Padang Kapok, Kota Manak, Provinsi Bengkulu. Selanjutnya, Misgianto alias Belawong (31) warga Dusun IV Tri Tunggal, RT 15/06, Desa Bentayan, Kecamatan Tungkal, Banyuasin.
Diwartakan, Senin (30/10) pukul 14.00 WIB, Subdit III Jatanras melakukan penangkapan terhadap pelaku perampokan tersangka Eko Riyadi, di rumahnya di Jalan Tebat Serai, namun berusaha kabur dan melakukan perlawanan hingga dilumpuhkan dengan hujaman timah panas. Dari nyanyian tersangka Eko, Rabu (01/11) sekitar pukul 14.30 WIB melakukan penangkapan terhadap tersangka Misgianto alias Belawong juga dilumpuhkan dengan 7 tembakan di kedua kakinya.
Terakhir tersangka Gusti Komang Sujana, ditangkap Sabtu (04/11) sekitar pukul 03.00 WIB, saat berada di rumahnya di Desa Lubuk Siberuk, RT 03/03, Kecamatan Lempuing Jaya, OKI. Juga dengan terjangan tiga butir timah panas karena berusaha melakukan perlawanan.
Dari tangan tersangka diamankan barang bukti berupa 1 kayu balok untuk mendobrak pintu rumah, tali tambang, 6 handphone, 4 pucuk senpi jenis revolver, 35 butir amunisi aktif, 16 butir selongsong amunisi dan uang tunai berikut 480 gram emas hasil rampokan.
Korban yang mereka tewaskan adalah Darul Kutni (49), tauke Kopi, tewas dirampok Sabtu (5/8) sekitar pukul 02.00 WIB, di Desa Bandar, RT 03/01, Kelurahan Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam, dengan kerugian Rp500 juta hasil penjualan kopi dari tauke di Tanjung Sakti.
Awalnya pelaku masuk ke rumah korban dengan jumlah 6 orang pelaku. Dengan 3 orang masuk ke dalam serta 3 orang lagi di luar berjaga dan mengawasi keadaan. Pelaku masuk dengan cara mendobrak pintu rumah korban, menggunakan kayu balok panjang sekitar 2,3 meter. Lalu pelaku masuk ke kamar korban dan menembaki korban berulang kali hingga menderita luka tembak, hingga tewas.
Selanjutnya pelaku dengan leluasa masuk ke dalam kamar tidur, bergegas mengambil uang Rp500 juta yang berada di bawah kasur dan lemari. Warga setempat sempat melihat berusaha menolong, tapi pelaku langsung melepaskan tembakan berkali-kali, lalu mereka kabur.(tim)



