Tanggai dan Gending Sriwijaya Jadi Rujukan Tari Sambut

PALEMBANG, SIMBURNEWS – Penggunaan tari Tanggai pada acara resepsi pernikahan ataupun khitanan menjadi salah satu pembahasan. Wacana tersebut dibahas pada diskusi tari sambut Kota Palembang, Kamis (26/10).

Salah seorang peserta diskusi mengatakan, ketika tari Tanggai yang dengan segala keagungan dan keanggunannya ditampilkan pada acara pernikahan atau bahkan khitanan nilainya akan berubah. “Terkadang dalam menampilkannya juga seenaknya, misalnya dilakukan oleh dua orang bahkan ada yang cuma satu orang,” ungkap salah seorang peserta diskusi.

Menurutnya, tari tersebut merupakan tari yang agung, jadi tidak bisa ditampilkan disembarang tempat. “Ini untuk menyambut tamu-tamu besar,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sudirman Teguh mengatakan, diskusi tentang tari Sambut Kota Palembang ini merupakan salah satu upaya untuk mencarikan alternatif tari sambut sehingga tari. Seperti Gending Sriwijaya tidak ditarikan di sembarang tempat.

“Kami sadar tari Gending Sriwijaya iniĀ  warisan dunia yang memang sangat sakral. Jadi setiap orang harus menghormati ini,” ungkapnya.

Menghormati, tambahnya, mendudukkan pada posisi yg benar. Sesuai dengan awalnya dulu, Gending Sriwijaya tari yang sakral sekali. “Dulu disepakati untuk penyambutan kepala negara, ini kan paling tinggi atau minimal menteri,” tambahnya.

Untuk menghindari agar tarian ini tidak lagi ditarikan di sembarang tempat, Sudirman mengatakan ada dua tari yang terlihat mendekati budaya Palembang Darusaalam menurut kaca mata juri pada lomba beberapa waktu lalu.

“Jadi pada hari ini didiskusikan bersama seniman senior, pencipta tari, penari, pecinta seni termasuk Dewan Kesenian Palembang untuk mendiskusikan ini. Dari sini diharapkan akan terakomodir semua kekurangan dari apa yang dianggap sebagai dua tarian terbaik kemarin,” jelasnya.

Pada diskusi ini juga, lanjut Sudirman, akan melengkapi dalam hal ini bentuk gerakan, pakaian, musik dan beberapa aspek lainnya. “Nantinya keluar tari sambut Palembang Darusaalam yang mewakili kejayaan Kesultanan Palembang tempo dulu sehingga bisa menjadi ciri khas dari Palembang dan Sumatera Selatan,” paparnya.(yrl)