Langganan Banjir, Warga Banyuasin Dihantui Serangan Buaya

PALEMBANG, SIMBUR – Selain merasa jenuh jadi langganan banjir, warga Perumahan Al Ghony, Kelurahan Tanah Mas Indah, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin mengaku dihantui kemunculan buaya yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Hal itu diungkap Ade Siswanto (45), warga setempat.

Menurut dia, banjir di Perumahan Al Ghony suda sering terjadi. Baru dua minggu kemarin, warga mengalami kebanjiran. “Seharusnya pemerintah sigap mengatasi permasalahan banjir ini. Sampai kapan kami akan mengalami musibah yang tak kunjung usai ini,” keluhnya.

Setiap turun hujan deras, warga selalu khawatir akan terjadinya banjir. Sebab terjadi penyempitan aliran air menuju jembatan Gasing hingga saat ini belum ditangani secara serius.

“Kalau pemerintah serius kejadian seperti ini tidak perlu ada. Pembangunan di wilayah Tanah Mas ini berkembang pesat. Banyaknya pembangunan perumahan, salah satu penyebabnya. Akan tetapi pembangunannya tidak memikirkan dampak dan akibat kedepan,” timpal Ade.

Tidak hanya dihantui banjir langganan, warga juga dibayangi buaya lepas. Pasalnya banjir besar yang terjadi pada tahun 2022 lalu, salah satu penangkaran buaya dikelola BKSDA Sumsel, di wilayah Tanjung Sari, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, akibatnya banyak buaya lepas dari penangkaran.

Kala itu, tahun 2022 lalu warga Al Ghony juga berhasil menangkap beberapa ekor buaya disekitar wilayah perumahan. M Amrul selaku warga yang telah tinggal lama di wilayah Perumahan Al Ghony mengatakan, akibat banjir melanda tentu juga dihantui ketakuan akan munculnya buaya.

“Kami warga masih merasa ketakutan akan munculnya buaya. Apalagi saat banjir seperti ini, banyak anak-anak yang bermain dan berenang, itu yang menjadi ke khawatiran kami,” timpalnya.

Amrul juga berharap, pemerintah setempat, mencari solusi dalam mengatasi permasalahan banjir yang tak kunjung henti menerjang permukiman warga Al Ghony.

“Di wilayah kami ini, ada dua perumahan terdampak banjir yaitu Perumahan Al Ghony dan Perumahan Tanah Mas Indah, ada lebih 300 KK yang terdampak banjir. Sebenarnya kalau memang pemerintah serius, untuk mengatasi permasalahan ini, menurut kami bukan hal yang sulit, tinggal dicek ke lokasi maka akan terlihat aliran air ini terjadi penyempitan, bukan hanya datang dan mengecek saja tanpa ada Solusi,” tukasnya.

Zamil Wahyudi ketua RT 05 menambahkan merasa kecewa dengan tidak adanya kepedulian pemerintah terhadap warga. “Perumahan Citra Tanah Mas ini ada sekitar 150 KK yang terdampak oleh musibah banjir. Jangankan memberikan bantuan ataupun mencari solusi. Bahkan Pemerintah terkait hadir saja tidak ke Wilayah kami,” tukas Zamil.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari PhD menerangkan, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyuasin secara intens menyebabkan banjir yang merendam wilayah tersebut pada hari Minggu (9/3) pukul 15.00 WIB.

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Talang Kelapa dan mengakibatkan sebanyak enam kelurahan dan satu desa terdampak. Terdiri dari Kelurahan Talang Keramat, Kelurahan Sukomoro, Kelurahan Tanah Mas Indah, Kelurahan Tanah Mas, Kelurahan Sukajadi Induk, Kelurahan Sukajadi Timur dan Desa Talang Buluh.

“Berdasarkan data yang diterima oleh BNPB, tercatat sebanyak 1.013 KK dan 1.013 rumah terdampak akibat kejadian ini, tinggi muka air dilaporkan mencapai 20-100 sentimeter,” ungkap Muhari, Senin (10/3).

Menurut Muhari, BPBD Kabupaten Banyuasin terus lakukan koordinasi dengan aparat pemerintahan setempat. “Guna melakukan pendataan dan pertolongan kepada warga, kondisi terkini yang dilaporkan banjir sudah berangsur angsur mulai surut,” tandasnya.(nrd/red)