Karhutla Sumsel Datangkan Cuan Besar bagi Penyedia Jasa Helikopter

“Kita sudah 14 kali membantu negara lain. Besok kita juga akan bantu lima negara. Posisi ini jangan sampai justru bencana di tingkat lokal ini malah tidak bisa mengatasi. Wilayah prioritas karhutla tahun ini seharusnya jadi yang terakhir. Cukup 2023 dan 2024. Tahun 2025 upayakan ini tidak terjadi lagi,” pinta Suharyanto.

Kembali ke persoalan karhutla. Kepala BNPB mengatakan bahwa dalam sudah ada penyedia jasa water bombing yang meminta dipindah ke provinsi lain, namun waktu operasional di daerah lain juga sudah terbatas.

Suharyanto menilai bahwa hal itu dapat diartikan bahwa penanganan karhutla semakin baik. Kendati demikian, Suharyanto mewanti-wanti agar hal itu tidak menjadikan personel gabungan ini lantas cepat puas atas hasil kinerjanya. Masih ada tantangan yang mungkin akan dihadapi. Mempertahankan untuk memiliki performa dan prestasi justru lebih sulit menurut Suharyanto. “Ada yang sudah minta pindah. Artinya penanganan karhutla di sini sudah semakin baik. Jangan sampai kebakaran ini cepat meluas. Kita tidak boleh cepat puas,” pinta Suharyanto.

Dia menyebut  setidaknya ada 6 provinsi prioritas penanganan karhutla di Indonesia meliputi  Provinsi Sumsel, Riau dan Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.  “Dari 6 provinsi itu, primadonanya ada di Sumsel yang kebakarannya besar. Sedangkan untuk Kabupaten Muara Enim jika dilihat dari laporannya tidak seperti tahun kemarin,”tegasnya.

Sedangkan kedatanganya ke Kabupaten Muara Enim lanjut Suharyanto selain meninjau lokasi karhutla juga membawa sejumlah bantuan untuk penanganan karhutla. “Ada beberapa bantuan yang saya bawa. Pokoknya kalau Sumsel prioritaskan. Terima kasih atas upaya dan kerja kerasnya,,” tutupnya.