- Jika Pemda Gelar Program Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Sumsel: APBD Harus Direvisi
- Jaksa Tolak Eksepsi Terdakwa Penembakan di Kalidoni
- UMP Sumsel 2025 Sebesar Rp3.681.571, Naik 6,5 Persen atau Rp224.697
- Warga Keluhkan Nilai Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Kapalbetung
- Audiensi dengan Wamenpora, Siwo PWI Pusat Siap Gelar Seminar Evaluasi PON
Karhutla Sumsel Datangkan Cuan Besar bagi Penyedia Jasa Helikopter
PALEMBANG, SIMBUR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata mendatangkan cuan (penghasilan) besar. Karena itu, karhutla di Bumi Sriwijaya menjadi incaran para pemilik jasa helikopter water bombing. Sebab menjadi wilayah terdampak paling luas. Padahal, negara harus mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk operasi satgas udara ini. Hal itu diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto SSos MM.
“Sumatera Selatan ini primadona karena kebakarannya besar. Mereka (penyedia jasa helikopter, red) maunya ke Palembang, kalau digeser ke Riau atau Jambi tidak mau. Karena mereka menganggap penghasilannya sangat besar. Makanya coba kami ubah pola pikirnya,” kata Suharyanto saat meninjau langsung penanganan karhutla dan kondisi di lapangan bersama Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, Selasa (1/10).
Oleh sebab itu, Kepala BNPB mengajak seluruh personel satgas dan jajaran forkopimda untuk mengubah cara pikir agar karhutla ini tidak serta merta menguntungkan beberapa pihak dan membuat penderitaan masyarakat. Jangan sampai, kata dia, justru membantu orang yang membakar dan mendapat keuntungan. “Jangan sampai dihujat negara tetangga karena asap. Kita harus bisa menjaga kedaulatan rakyat,” imbuhnya.
Kepala BNPB meminta agar upaya law enforcement atau penegakan hukum dilakukan. Menurut Suharyanto, hal itu dapat menjadi salah satu solusi untuk menekan kejadian karhutla di Tanah Air. Di Sumsel sendiri, Muara Enim dan Musi Banyuasin menjadi dua kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang sampai hari ini masih dilanda kebakaran hutan dan lahan.