- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Karhutla Sumsel Datangkan Cuan Besar bagi Penyedia Jasa Helikopter
Kepala BNPB juga melihat bagaimana dua helikopter water bombing BNPB mondar-mandir mengguyurkan air ke titik-titik api yang masih menyala. Upaya satgas darat dan udara itu menjadi bukti bahwa sebenarnya Indonesia mampu, meski fenomena el nino juga melanda di tahun 2023 lalu. “Tahun 2023 walau el nino karena kita lebih cepat, gesit dan terpadu, kebakarannya ada, tapi lebih sedikit dan tidak sampai menyeberang. Dari 2015 sampai tahun ini turun terus,” jelas Suharyanto.
Di sisi lain, hasil temuan mengatakan bahwa 99 persen faktor karhutla ini terjadi karena ulah manusia. Masih banyak praktik-praktik pembukaan lahan dengan cara dibakar karena dinilai lebih efisien dan ekonomis. Padahal hal itu jelas-jelas sudah dilarang.
Kemampuan Indonesia dalam menangani beberapa jenis kejadian bencana seperti karhutla tentunya juga harus dimaknai bahwa negara ini sebenarnya memiliki sumber daya dan peralatan yang mumpuni di bidang kebencanaan. Kepala BNPB berharap agar di tahun-tahun berikutnya, ketahanan negara di bidang kebencanaan lebih baik lagi.
Menurut Suharyanto, Indonesia sudah bukan lagi menjadi negara penerima bantuan internasional dalam penanganan darurat. Sebaliknya, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir justru menjadi salah satu negara yang memberikan dukungan internasional kepada negara lain yang terdampak bencana maupun konflik.
Di hadapan forum rapat koordinasi penanganan karhutla di Muara Enim, Kepala BNPB sedikit berkisah tentang pengalaman Indonesia yang tidak pernah absen memberikan donor bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat seperti Turki, Pakistan, Nepal, Libya, Vanuatu, Myanmar, Papua Nugini, Sudan hingga Palestina dan lain sebagainya.



