- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Jelang Tahun Baru 2021, Aktifkan Kembali Posko Covid-19 di Seluruh Daerah
BANDUNG, SIMBUR – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus aktif Covid-19 pada pergantian tahun baru 2021, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta kepada pemangku kebijakan di daerah khususunya Provinsi Jawa Barat untuk dapat mengaktifkan kembali posko Covid-19 di seluruh Kabupaten/Kota. “Menjelang tahun baru, mungkin diaktifkan kembali posko-posko di seluruh kabupaten/kota,” pinta Doni di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Senin (28/12).
Menurut Doni, posko tersebut nantinya dapat diisi oleh sejumlah petugas gabungan seperti dari unsur TNI, Polri, BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya. Dengan adanya posko tersebut, Doni berharap agar kemudian apabila terdapat informasi dari masyarakat terkait adanya pelanggaran protokol kesehatan 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan, maka langsung dapat ditindak dan ditangani secara cepat.
Tak hanya itu, Doni juga mengatakan bahwa fungsi lain dari pada posko tersebut juga untuk melayani masyarakat dalam keadaan darurat kesehatan. “Setiap posko isinya ada TNI/Polri kemudian unsur BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan sebagainya. Sehingga ketika ada informasi dari masyarakat itu segera bisa melakukan upaya untuk melakukan penertiban,” imbuhnya.
Dalam hal ini, Doni menyadari bahwa seiring berjalannya waktu terdapat kecenderungan yang timbul setelah Gugus Tugas beralih menjadi Satuan Tugas sehingga hal itu membuat sebagian besar posko penanganan Covid-19 di daerah mulai ditinggalkan dan tidak aktif lagi.
Menurut Doni, hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti tingkat kelelahan para petugas maupun faktor kebutuhan dukungan logistik dan yang lainnya. Oleh sebab itu, dia meminta agar hal itu kemudian dapat menjadi catatan pemerintah daerah dan segenap unsur terkait untuk dicarikan solusinya.
“Ada kecenderungan setelah Gugus Tugas beralih ke Satgas, poskonya sudah mulai kosong. Mungkin karena kelelahan juga dukungan logistik. Jadi mungkin ini menjadi catatan untuk Pangdam dan Kapolda untuk mengaktifkan kembali posko-posko,” jelas Doni.
Dalam kesempatan tersebut, Doni Monardo juga memberikan dukungan berupa alat swab antigen sebanyak 20 ribu atau senilai 1,9 miliar rupiah kepada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat. Pemberian tersebut diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Adapun perkembangan kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat per Senin (28/12) bertambah 403 kasus sehingga total menjadi 79.993, kemudian kasus sembuh betambah 832 sehingga totalnya adalah 67.195 dan yang meninggal menjadi 1.157.
Hadir pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Doni Monardo memberikan apresiasi kepada Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi yang telah mengizinkan penggunaan seluruh fasilitas milik TNI AD yang ada di wilayah Kodam III/Siliwangi untuk perawatan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG.
Menurut Doni yang pernah menjabat Panglima Kodam III/Siliwangi (2017-2018), dengan adanya dukungan dari TNI AD tersebut, maka rumah sakit rujukan yang ada di wilayah Kodam III/Siliwangi dapat lebih fokus untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga kritis.
“Kami berikan apresiasi terutama bantuan dari Kodam III/Siliwangi, atas arahan dari Bapak Kepala Staf Angkatan Darat yang telah mengizinkan semua fasilitas milik TNI Angkatan Darat yang berada di wilayah Kodam III/Siliwangi bisa digunakan untuk perawatan pasien,” ungkap Doni.
Sebelumnya, Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Barat dengan berbagai upaya.
Adapun Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto juga mengaku bahwa rencana itu sudah dilaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Andika Perkasa dan telah mendapatkan restu. “Pada prinsipnya TNI AD akan mendukung sepenuhnya,” ujar Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Adapun sejumlah fasilitas milik TNI AD tersebut yang kemudian dapat digunakan sebagai tempat isolasi mandiri tersebut meliputi asrama-asrama TNI maupun tempat pusat pendidikan TNI AD, wisma atlet TNI AD dan sebagainya. Selain itu, Kodam III/Siliwangi juga menerjunkan sekitar 6.376 personel untuk membantu Polri dan instansi terkait dalam rangka menertibkan dan mengajak masyarakat agar lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan. “Kami juga sudah mengerahkan sekitar 6.376 personel untuk pendisiplinan masyarakat tergabung bersama Polri dan Satpol PP,” tegasnya.
Ke depannya, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama jajarannya juga akan membuat pelaporan terpusat yang lebih maksimal sehingga melalui data tersebut, maka penanganan COVID-19 di wilayah Kodam III/Siliwangi dapat lebih dimaksimalkan. “Kami akan sama-sama untuk lebih menyampaikan hal yang riil kepada BNPB,” pungkasnya.(red/rel)



