- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Kasus Sembuh Meningkat Tiga Kali Lipat, Pemerintah Terus Berupaya Dapatkan Akses Vaksin
JAKARTA, SIMBUR – Jumlah kasus sembuh dari Covid-19 mengalami peningkatan drastis pada 25 Agustus 2020. Hal itu diungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Pusat, Prof Wiku Adisasmito. Menurut dia, penambahan positif Covid-19 di Indonesia per 25 Agustus 2020 mencapai 2.447 kasus sehingga totalnya menjadi 157.859 kasus.
Dari jumlah tersebut, kasus aktif di Indonesia mencapai 38.134 kasus (24,1 persen). Angka ini lebih rendah dari rata-rata dunia 28,35 persen. Selanjutnya, jumlah kasus sembuh 112.867 kasus (71,5 persen). Angka sembuh lebih tinggi dari rata-rata dunia 68,19 persen. Kemudian jumlah kasus meninggal 6.858 (4,34 persen). Angka ini lebih tinggi dari rata-rata dunia 3,44 persen.
“Kasus positif cenderung menurun. Angka kesembuhan mencapai pucak pada 24 Agustus 2020. Terlihat perbedaan kasus terkonfirmasi dengan kasus sembuh. Artinya kasus sembuh lebih banyak. Peningkatan tiga kali lipat kasus sembuh selama tiga minggu terakhir,” ungkap Wiku saat konferensi pers di Kantor Istana Presiden, Jakarta, Selasa (25/8).
Wiku juga menjelaskan zonasi risiko di berbagai daerah di Indonesia. Dirincikannya, ada 22 kabupaten/kota berada pada risiko tinggi atau zona merah, 223 daerah risiko sedang atau zona orange, 195 daerah risiko rendah atau zona kuning. Selanjutnya, zona hijau terdiri dari 44 daerah dengan kasus baru dan 30 daerah tidak terdampak.
“Keakuratan penghitungan (zonasi risiko) bergantung dari persediaan data. Persediaan data terus meningkat drastis. Perlu didukung seluruh sektor untuk meningkatkan kualitas data sehingga akurasinya semakin meningkat. Hal ini untuk mempercepat penanganan kasus covid berbasis data di wilayah masing-masing,” ungkapnya.
Yang perlu diingat, lanjut dia, pada start pencatatan, jumlah daerah yang tidak terdampak 102, sekarang tinggal 30. “Ini perlu dijaga. Daerah yang berisiko bisa menjadi tidak ada kasus baru jumlahnya 44 kab/kota,” harapnya sembari mengatakan, ada 52 kabupaten/kota yang turun dari zona sedang menjadi rendah. Di Sumsel adalah OKU. “Ini menjadi apresiasi dari kami,” ungkapnya.
Terkait vaksin, Wiku menjelaskan, ketersedian dan upaya pemerintah mendapat akses vaksin dari negara lain terus dilakukan. Menurutnya, vaksinasi akan digunakan apabila telah selesai uji klinis dan memberikan hasil yang baik dan rasa aman, kekebalan yang baik kepada masyarakat. “Harapannya negara di dunia berlomba untuk dapat melindungi rakyatnya, termasuk Indonesia. Untuk itu pada saat uji klinis uji vaksin yang sedang dikembangkan kami komitmen untuk mendapatkan akses sehingga hasilnya baik,” tegasnya.
Bukan hanya itu, dalam mengakses vaksin pemerintah berupaya terjadinya transfer teknologi secara bertahap. Demikian juga pengembang vaksin Merah Putih yang bermitra dengan Bio Farma dengan Cina dan berkonsiliasi dengan Uni Emirat Arab yang berpusat di Abu Dhabi.
Sementara itu, Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional merilis, jumlah pasien sembuh per 25 Agustus 2020 di Indonesia bertambah 1.807 kasus sehingga totalnya menembus angka 112.867 kasus. Dari 485 kabupaten/kota di 34 provinsi, jumlah suspek bertambah 76.667 orang dengan 21.275 spesimen.
Selanjutnya, penambahan konfirmasi positif sebanyak 2.447 kasus sehingga totalnya menjadi 157.859 kasus. Adapun penambahan meninggal 99 kasus sehingga totalnya menjadi 6.858 kasus. Kasus aktif di Indonesia mencapai 38.134 kasus.
Untuk penambahan kasus sembuh terbanyak di Indonesia per tanggal 25 Agustus 2020 berada di DKI Jakarta sebanyak 524 kasus sehingga totalnya mencapai 25.987 kasus. Urutan kedua berada di Jawa Timur dengan 348 kasus sehingga total kesembuhannya mencapai 24.301 kasus. Urutan ketiga berada di Kalimantan Timur dengan 167 kasus sehingga total kesembuhan mencapai 2.087 kasus.
Dari segi penambahan kasus positif baru, DKI Jakarta menyumbang terbanyak dengan 637 kasus sehingga totalnya menjadi 34.740 kasus. Urutan kedua penyumbang kasus positif yakni Jawa Timur dengan 363 kasus baru sehingga total kumulatifnya kini menjadi 30.998 kasus. Urutan ketiga penyumbang kasus positif yakni Jawa Barat dengan 250 kasus baru sehingga total kumulatifnya kini menjadi 9.670 kasus.
Selanjutnya, kasus pasien meninggal Jawa Timur menjadi penyumbang terbanyak bertambah 27 kasus hingga mencapai 2.222. Urutan kedua Jawa Tengah dengan penambahan 25 kasus meninggal sehingga mencapai 874. Urutan ketiga DKI Jakarta dengan penambahan 16 kasus meninggal sehingga mencapai 1.129 kasus. (red)



