Mutasi Perwira Polres OKU Tidak Ada Kaitan dengan Kasus Tewasnya Satria

# Polisi Tindak Tegas Perampok yang Menembak Mati Anak di Bawah Umur

 

PALEMBANG, SIMBUR – Mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) terbit pada 12 Oktober 2018. Pergantian kursi jabatan perwira dilakukan secara massal dan tak luput menyasar Polres Ogan Komering Ulu (OKU).

Karena kebetulan, telegram rahasia (TR) itu dikeluarkan Polda Sumsel pada hari yang bersamaan (Jumat) dengan peristiwa tewasnya anak di bawah umur, Satria (15). Pelajar SMP itu tewas akibat ditembak kawanan perampok sadis di Baturaja, Kabupaten OKU.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Widodo menegaskan bahwa TR tersebut tidak terkait dengan dampak tewasnya anak di bawah umur akibat ditembak perampok di Baturaja yang kini menjadi “pekerjaan rumah” (PR) bagi aparat kepolisian untuk menangkap para pelakunya. Menurut Widodo, mutasi dan rotasi jabatan merupakan penyegaran dalam tubuh organisasi, dalam hal ini Polda Sumsel. “Tidak ada kaitannya (dengan peristiwa di OKU). Mutasi hal yang biasa untuk penyegaran dan promosi bagi personel,” tegas Widodo, dikonfirmasi Simbur, Minggu (14/10) malam.

Dari sejumlah telegram yang diperoleh redaksi, terdapat tiga telegram tertuju pada anggota Polres OKU. Sejumlah pejabat utama serta perwira Polres OKU dimutasi secara berjemaah. Adapun tiga surat telegram Kapolda Sumsel yang menyasar Polres OKU yaitu No ST/1078/X/Kep./2018, lalu Surat Telegram No ST/1079/X/Kep./2018, serta Surat Telegram No  ST/ 1081/X/Kep./2018 tertanggal 12 Oktober 2018.

Jabatan di Polres OKU yang mengalami pergantian di antaranya Kabag Ops dan Kabag Ren. Kemudian, Kapolsek Baturaja Timur, Kasat Lantas, Kapolsek Sosoh Buay Rayap, Kapolsek Peninjauan, dan Kasubbag Humas Bag Ops. Selanjutnya, Wakapolsek Baturaja Timur, Kasubbagdalops Bag Ops, Kasat Tahti, Kasubbagdalgar Bagren, Kasubbagpers Bagsumda.

Kembali pada “PR” Polres OKU, Satria (15) alias Tata tewas bersimbah darah akibat ditembak perampok dengan senjata api rakitan (senpira). Warga Lorong Ogan, Kelurahan Baturaja Lama, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) itu tewas ketika menghadang enam kawanan perampok, Jumat (12/10) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib.

Korban tewas dengan luka di bagian belakang lehernya akibat ditembak perampok yang hendak beraksi mencuri sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam BG 2815 FAI milik Aslim. Ketika hendak membawa sepeda motor curian, perampok kepergok warga yang sedang menyiapkan acara hajatan di sekitar lokasi kejadian. Saat mau kabur, pelaku kesulitan menghidupkan sepeda motor. Akhirnya, motor ditinggalkan lalu kawanan bandit kabur sambil memerintahkan warga tiarap.

Melihat pelaku mengacungkan senpi rakitan jenis pistol warga ketakutan, sambil tiarap ada warga yang berteriak maling. Mendengar teriakan maling, korban yang berada sekitar 50 meter dari tempat pencurian itu berinisiatif membantu menangkap pelaku.

Pelaku mengendarai motor pertama lolos. Ketika pengendara motor kedua akan lewat, korban langsung mengangkat kursi dan hendak memukul pelaku. Namun nahas dialami korban, pelaku yang bonceng di motor ketiga (paling belakang) langsung melepaskan tembakan ke arah kepala bagian belakang korban. Korban terkapar di depan Langgar Ogan Kertapati. Sedangkan pelaku kabur mengarah ke arah Jembatan Ogan 1, Baturaja, OKU. Jenazah korban telah diautopsi dan dimakamkan.

Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana didampingi Kasat Reskrim AKP Alex Andriyan SKom menjelaskan, pihaknya sangat berterima kasih atas pengertian orangtua korban untuk diautopsi. Menurut Kapolres, autopsi sangat membantu dalam mengusut kasus ini. “Lebih baik kami keluarkan sekarang, daripada harus membongkar kembali setelah korban dimakamkan,” katanya.

Terkait mutasi di jajarannya, Kapolres juga menjelaskan, hal ini biasa terjadi di lingkungan kepolisian sesuai kebutuhan organisasi. “Pergantian jabatan merupakan salah satu wujud bentuk promosi dan pembinaan karier anggota Polri. Sertijab sudah harus dilakukan dalam waktu dua minggu ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara sangat geram dengan aksi perampok sadis yang tega menembak mati anak di bawah umur di Baturaja, OKU. Kepada pers, Kapolda menginstruksikan Polres OKU di-backup Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel segera mengejar dan menangkap para pelaku. “Saya imbau pelaku menyerahkan diri. Kalau tidak, tindakan tegas akan kami berikan. Jangan macam-macam, sebelum peluru kami akan bertindak,” tegas Kapolda.(tim)