- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Minta Kejelasan dan Ganti Untung, Warga Desak Kontraktor Jalan Tol Kapalbetung
KAYUAGUNG, SIMBURNEWS – Warga yang terkena penimbunan limbah proyek strategis nasional, tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung) di Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, meminta PT Prima Indojaya Mandiri (PIM) yang merupakan sub kontraktor PT Waskita Karya untuk mengembalikan lahan yang tertimbun tersebut. Pasalnya, lahan milik warga tersebut tertimbun limbah pembangunan tol. Akibatnya warga tidak dapat memfungsikan lahan mereka.
Salah seorang warga yang lahannya terkena dampak, Muhammad Hasyim mengatakan, pasca penimbunan oleh kontraktor, sudah dua tahun ini lahannya tidak dapat difungsikan. “Kalau berdasarkan ganti rugi awal, lahan ini tidak termasuk. Tapi ini kenapa ditimbun menggunakan limbah (sisa pembangunan),” katanya, Selasa (10/7).
Menurutnya, pihaknya memang sudah bertemu dengan pihak kontraktor dan selanjutnya pihak kontraktor juga sudah mengakui bahwa hal tersebut memang benar adanya. “Penimbunan ini sudah dua tahun dilakukan,” terangnya.
Pihaknya meminta kejelasan lahan mereka. “Kami hanya ingin meminta kejelasan, sehingga lahan ini bisa kembali difungsikan dan menghasilkan. Selain itu, kami juga mengharapkan agar pihak kontraktor dapat mempertimbangkan kegagalan kami menanam dalam dua tahun ini,” ungkapnya.
Diakuinya, sebenarnya warga yang terkena penimbunan ini mendukung pembangunan proyek ini. Hanya saja, mereka mengharapkan agar tidak ada yang dirugikan dari pembangunan ini. “Kami bukan menolak, malah kami senang dengan adanya ini. Hanya saja tanah milik warga yang ditimbun tanpa pemberitahuan ini dapat digali kembali,” ujarnya.
Kalau menurut pengakuan pihak subkontraktor ini, lanjutnya, lahan ini sengaja ditimbun lahan tersebut dan sudah melakukan ganti rugi kepada pemilik lahan. “Saya dan beberapa warga lainnya ini tidak pernah dipanggil untuk hal ini,” katanya seraya menambahkan pihak perusahaan akan menemui para warga pada esok hari.
Sementara itu, karyawan di Sub kontraktor PT Waskita Karya yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, saat ini pimpinan perusahaan sedang tidak berada di tempat. Dan sedang dalam perjalanan ke Kayuagung untuk menemui warga besok.
Dikonfirmasi terpisah, Kades Celikah, Kartiwan mengungkapkan, warga yang lahannya terkena dampak pembangunan tol ini sudah menemuinya dan melakukan rapat terkait tindakan yang akan diambil. Dari pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan terkait tindakan yang akan dilakukan.
“Seperti untuk melakukan pengukuran lahan bersama dengan perusahaan dan warga, penentuan harga ganti rugi,” katanya, Selasa (10/7).
Menurutnya, jika tidak ada tindakan yang dilakukan warga akan melakukan cara sendiri. “Misalnya menghentikan sementara aktifitas proyek. Tapi kami mengharapkan agar proses ini bisa berjalan sesuai harapan dan bisa diselesaikan dengan baik,” ungkapnya. (yrl)



