Petani di OKI Panen Tiga Kali Setahun

LEMPUING JAYA, SIMBURNEWS – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki empat tipologi lahan menjadikan keunggulan tersendiri bagi kabupaten OKI. Pasalnya, dengan empat tipologi lahan seperti tadah hujan, pasang surut, lahan kering dan rawa lebak ini menjadi sektor pendukung untuk peningkatan hasil pertanian, sawah.

Terkait wilayah dan potensi di Kabupaten OKI ini, Dirjen sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI, Pending Dadih Permana mengajak petani di OKI untuk mencoba melakukan penanaman IP 300. Dengan IP300, panen di OKI bisa mencapai tiga kali dalam satu tahun.

“Kali ini yang dipanen adalah IP 200, artinya ini sudah dua kali menanam d musim tanam tahun ini. Dengan potensi luar biasa, air masih ada, iklim memungkinkan. Bisa dipertimbangkan untuk IP 300,” kata Dirjen saat menghadiri panen raya di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya, Selasa (26/6).

Menurutnya, potensi OKI hampir sama dengan di Jawa. Keunggulannya dari air dan lahan yang masih ada sehingga ini harus benar-benar dimanfaatkan. “Ini juga menjadi motivasi bagi petani untuk mencoba IP300, tapi jangan lupa untuk di kawal sehingga dapat menghasilkan. Atau bisa didaftarkan asuransi pertanian sebagai jaminan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Dirjen juga mengapresiasi upaya dari petani di OKI yang terus bersemangat sehingga menjadikan OKI sebagai salah satu penunjang pangan di Sumsel bahkan di Indonesia. “Kedaulatan nasional, itu bisa tergantung ketersediaan pangan, pasalnya orang-orang yang memakai seragam membutuhkan makan untuk menjaga kedaulatan NKRI. Sehingga, ketersediaan pangan dan dukungan petani dapat membantu kedaulatan NKRI,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, H Husin mengatakan, program IP300 ini merupakan salah satu program yang realistis untuk diterapkan di OKI, apalagi jika melihat kondisi alam yang ada. “Jadi kita sudah pancing masyarakat untuk melakukan ini. Kita pemerintah memberi motivasi, kalau petani sejahtera ada daya beli masyarakat ini bisa untuk meningkatkan Indeka pembangunan manusia itu sendiri,” ungkapnya.

Apalagi, kata dia, dengan tambahan alat-alat yang ada, ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk peningkatan produksi. “Dengan kegigihan petani, dan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat produksi padi di OKI terus mengalami peningkatan,” tambahnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Syarifudin bahwa, untuk peningkatan produksi pertanian di OKI, ada tiga tempat yang menjadi pilot projects untuk pengembangan sektor pertanian, seperti Wilayah Lempuing, Jejawi, dan Tanjung Lubuk. “Dengan demikian ini dapat semakin meningkatkan produksi padi dan pertanian yang ada di Kabupaten OKI,” katanya.

Sementara itu, terkait peningkatan produksi tani di OKI, Kepala BPS OKI, Yudhistira mengungkapkan, rata-rata peningkatan produksi petani di OKI mencapai berkisar 6-8 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP) pada total hamparan 1.400 ha. “Ini setiap tahun sejak beberapa tahun lalu selalu mengalami peningkatan,” ungkapnya. (yrl)