- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
BRI Menduga Tulung Selapan Sarang Kejahatan Perbankan
# Polisi Belum Terima Laporan Masyarakat
KAYUAGUNG, SIMBURNEWS – Kejahatan di dunia perbankan yang menyedot saldo nasabah salah satu bank yang terjadi di Kediri beberapa waktu memang belum merambah ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Hal ini sebagaimana diungkapkan Kasubag Humas Polres OKI, Ipda Ilham Parlindungan, Senin (19/3).
Menurutnya, hingga hari ini, pihaknya belum menerima laporan, khususnya terkait dugaan Tulung Selapan sebagai sarang kejahatan perbankan. “Meski demikian, masyarakat diharapkan tetap berhati-hati dan waspada terhadap berbagai kemungkinan yang bisa terjadi,” ungkapnya, dikonfirmasi Simbur, Senin (19/3).
Hal ini juga senada dengan apa yang diungkapkan Supervisor BRI Cabang Kayuagung, Alpis Herwan. Menurut Alpis, sejauh ini, kasus kejahatan pembobolan tabungan nasabah tersebut hanya terjadi di daerah Kediri.
“Untuk di Kabupaten OKI dan OI, karena BRI Kayuagung membawahi dua wilayah tersebut tetap aman. Tapi tentunya para nasabah harus tetap berhati-hati,” katanya saat ditemui di tempat kerjanya.
Dijelaskannya, segala hal yang menyangkut kerahasiaan sebaiknya untuk tetap dijaga dan tidak diberikan kepada orang lain. “Ya seperti kartu, pasword, dan yang lainnya. Harus tetap hati-hati, jadi tidak meski harus menunggu ada kejadian,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi di wilayahnya, menurut Alpis, pihak BRI sudah mengambil langkah untuk mengamankan data para nasabah dan bank itu sendiri. “Kalau seperti apa langkahnya, kami tidak bisa menjelaskan, karena ini bersifat rahasia. Intinya sudah ada langkah yang kami ambil,” tegasnya.
Secara teknis, lanjut Alpis, dirinya tidak bisa menjelaskan secara rinci karena menurutnya bukan haknya untuk menjelaskan hal tersebut. “Jadi untuk secara pasti dan jelas. Kami tidak bisa memberikan statement. Bukan kami tidak mau tapi karena memang sudah semestinya seperti itu karena itu bukan ranah kami. Dari kantor wilayah Palembang mungkin yang bisa menjelaskan,” pungkasnya.
Dilansir dari Kontan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ( BRI) mengaku kesulitan untuk masuk ke daerah Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Daerah ini diduga merupakan markas pelaku kejahatan perbankan berupa penyedotan saldo melalui one time password (OTP).
Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan, di daerah tersebut, pelaku kejahatan perbankan telah membaur dengan penduduk. “Pelaku kejahatan sudah kongkalikong dengan penduduk sekitar,” kata Indra, Minggu (18/3).
Dia menyebutkan, daerah tersebut susah untuk dimasuki orang luar. Hal ini karena satu kampung tersebut diduga mayoritas terlibat kejahatan perbankan. Satu-satunya cara agar pelaku kejahatan di daerah tersebut bisa ditangkap adalah membawa pelaku keluar daerah. Namun hal itu tidak mudah.
Saat ini BRI bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Selain kasus skimming atau penggandaan data kartu debit, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) saat ini sedang menangani kasus penyedotan saldo melalui OTP.
Kasus pembobolan ATM mencuat setelah Tim Unit 4 Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil menangkap lima orang pelaku skimming yang diduga membuat berkurangnya saldo puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tiga pelaku merupakan WNA berasal dari Rumania dan satu lagi dari Hungaria. Keempat pelaku bernama Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, Ionel Robert Lupu, Ferenc Hugyec. Sedangkan satu WNI adalah Milah Karmilah. (yrl)



