- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
“Istana Merdeka” Dipindahkan ke Palembang
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Istana Merdeka merupakan kediaman resmi dan kantor Presiden Indonesia. Dalam ajang Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi (SAIK), istana yang letaknya menghadap ke Taman Monumen Nasional Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta dipindahkan ke Palembang. Hal itu diungkap Asisten Deputi Humas Sekretariat Negara (Setneg), Masrokhan dalam konferensi pers di Hotel Novotel Palembang, Selasa (21/11).
“Istana Merdeka” yang dimaksud Masrokhan adalah replika yang sengaja dihadirkan dalam format standbooth di ajang pameran yang masuk SAIK Tingkat Nasional Tahun 2017 di Palembang.
“Jika datang ke PSCC silakan kunjungi booth Setneg. Karena khusus untuk Setneg, akan memindahkan Istana Merdeka ke Palembang,” ungkapnya.
Ditambahkan, Setneg akan seperti memindahkan Istana Presiden ke Palembang ini karena di standbooth akan ada ikon Verranda Talk (beranda Istana Merdeka) dimana hanya tamu-tamu yang dianggap spesial yang biasanya diajak Jokowi mengobrol di beranda.
Tidak hanya lingkungan sekitar Istana, Masrokhan juga mengatakan jika Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) akan dihadirkan lengkap dengan kelengkapan dinasnya. “Hal ini bertujuan untuk lebih mendekatkan Istana Merdeka kepada masyarakat khususnya yang ada di Palembang,” ujarnya.
Ditambahkan, jika Setneg juga akan menampilkan inovasi-inovasi dan pelayanan kepada masyarakat melalui proses digitalisasi yang terus dilakukan. “Banyak sekali inovasi dari Setneg termasuk dalam hal kegiatan istana dimana istana sedang merubah wajahnya menjadi istana yang lebih dekat dengan rakyat,” ungkapnya.
Masih kata Masrokhan, pameran yang dilaksanakan juga menjadi penting karena saat ini sudah masuk tiga tahun kerja presiden dan wakil presiden dan juga sesuai dengan arahan pemerintah bahwa humas pemerintahan ini harus terus melakukan narasi tunggal dalam rangka untuk menyampaikan informasi dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah agar sampai kepada masyarakat yang paling bawah.
“Pameran juga menjadi sarana menyampaikan keunggulan-keunggulan dari masing-masing instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, serta merupakan sosialisasi untuk menghadapi event internasional yaitu AG 2018 mendatang,” pungkasnya.(mrf)



