- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Merokok dan Demo, Mahasiswa POI Akan Diberhentikan
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, mahasiswa Politeknik Olahraga Indonesia (POI) tidak melakukan pelanggaran terkait profesionalitas selama studi. Itu karena, menurut Gubernur, POI merupakan hadiah dari Pemerintah Republik Indonesia yang dilimpahkan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hadiah tersebut berupa politeknik dahulu, kemudian akan ditingkatkan menjadi institusi olahraga berstandar international.
Menurut Gubernur, angkatan pertama politeknik harus menunjukkan bahwa mereka patut jadi mahasiswa yang disiplin dan intelektual.
“Disiplin ini harus, lebih disiplin lagi tidak boleh merokok. Yang kedapatan merokok diberhentikan, catat itu. Sebab ini tidak main-main sama dengan Politeknik pariwisata yang juga berlokasi di JSC berstandar international,” ungkapnya.
Mahasiswa katanya harus menunjukkan jati dirinya sebagai mahasiswa yang benar-benar mumpuni yang nanti akan menjadi profesional. Merekapun harus sehat dan teladan. “Siapa yang ikut-ikutan demo apapun alasannya akan diberhentikan,” ujarnya.
POI adalah bentuk apresiasi atas keberhasilan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyelenggarakan Southeast Asian Games (Sea Games) 2011 silam. Peresmian POI sendiri ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin di Griya Agung Rumah Milik Masyarakat Sumsel Selasa (21/11).
POI yang terletak di kawasan Jakabaring Sport City (JSC) ini, di angkatan pertama tahun ajaran 2017/2018 menerima 90 orang mahasiswa-mahasiswi, yang terbagi pada program studi Manajemen Industri Olahraga, Kepelatihan Olahraga dan Analisis Performa Olahraga.
Terlebih, POI ini berada di dalam green sport city yang ditunjang 20 venue terbaik di Indonesia, Asia bahkan di dunia. “Sekali lagi saya ingatkan, ini tidak main-main, nanti ini boarding school semuanya diasramakan. Ini bukan Politeknik olahraga ecek-ecek ini Politeknik berkelas international,” tuturnya.
Mahasiswa Politeknik Olahraga maupun Politeknik Pariwisata berkesempatan menjadi liaison officer pada saat Asian Games nanti. “Jadi kalau kamu nolak, sudah itu males-malesan. Berhenti, tidak pantas di sini. Ayo semangat,” ajaknya dengan bangga
Sementara Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta menambahkan, Politeknik ini kedepan harus menjadi yang terdepan. Serta harus mengupas tuntas keilmuwan nya digodok ditengah-tengahnya hamparan sport city berstandar international ini.
“Jadi tidak main-main terpilihnya Provinsi Sumsel karena semua standar international, untuk itu mahasiswa-mahasiswi membawa pentas olahraga ini tidak saja nasional, bahkan internasional” tuturnya
Pada 2018, tambah Alex, pentas olahraga Asia harus disukseskan. “Meskipun kalian belum menjadi pelatih maupun tenaga ahli, tapi jadikan event ini sebagai instrument belajar mengurus tamu, belajar memperkenalkan wisata dari yang ahli wisata. Semua harus kita ciptakan iklim menarik yang membuat tamu asing itu mengagumi,” pungkasnya.(rel/red)



