- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Mitigasi Banjir di Sumsel, Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana
MUARADUA, SIMBUR – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru memimpin langsung Apel dan Simulasi Gladi Kesiapsiagaan Bencana Banjir Sumsel yang berlangsung di Lapangan AURI Banding Agung, OKU Selatan, Jumat (14/11). Kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemerintah Provinsi Sumsel untuk meningkatkan kesiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan.
Dalam amanatnya, Herman Deru mengingatkan bahwa Sumsel baru saja melewati masa penuh tantangan akibat bencana asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meski kondisi berangsur membaik, ia menegaskan bahwa ancaman baru telah menanti seiring mulainya musim penghujan.
Menurutnya, intensitas hujan yang tinggi membawa risiko bencana lain seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk selalu siaga dan terus memperkuat koordinasi lintas sektor.
“Musim hujan yang datang harus kita sambut dengan kewaspadaan penuh. Bencana hidrometeorologi adalah ancaman nyata yang tidak bisa dianggap sepele,” ujarnya.
Gubernur menuturkan bahwa bencana tidak hanya dipengaruhi faktor alam, tetapi juga ulah manusia. Kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan, membangun pemukiman di atas saluran air, hingga alih fungsi lahan yang tidak terkendali terus memperburuk kondisi lingkungan.
Ia menegaskan pentingnya meningkatkan edukasi dan penyadaran kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap tata ruang dan kelestarian lingkungan. Menurutnya, mitigasi harus berjalan baik di hulu maupun hilir untuk mengurangi risiko bencana. “Penyiapan peralatan, personil, dan uji fungsi alat memang sangat penting, tetapi pembenahan di hulu juga tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Herman Deru juga menyoroti tingginya angka bencana kebakaran pemukiman di Sumsel. Ia menyebut mayoritas kejadian tersebut dipicu oleh faktor kelalaian manusia, sehingga edukasi mengenai keamanan dan pencegahan sangat diperlukan.
Ia menyampaikan apresiasi kepada BUMN, BUMD, dan pihak swasta yang selama ini aktif membantu korban bencana. Sinergi seperti ini menurutnya sangat penting agar penanganan bencana bisa berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung kegiatan apel dengan kesiapan personel dan peralatan yang memadai. Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi momentum untuk mengevaluasi sejauh mana kesiapan Sumsel menghadapi cuaca ekstrim.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut melibatkan 800 personel dari berbagai instansi, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Selain itu terdapat pula dukungan dari TNI, Polri, SAR, dan banyak lembaga lain.
Iqbal menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan petugas dalam merespons bencana, menyempurnakan koordinasi lapangan, serta menekan potensi kerugian materi maupun korban jiwa. Ia berharap latihan seperti ini menjadi agenda rutin setiap memasuki musim penghujan.(kbs/red)



