- Banyak Ketua RT di Palembang Diperiksa Jaksa, Terkait Korupsi Proyek Perbaikan Jalan
- Tiga Warga OKU Selatan Tewas Terseret Banjir Bandang
- Kemendagri Imbau Pemda Wajib Perkuat UMKM Kerajinan Lewat Dekranasda
- Gelar Operasi Katarak Gratis, TNI Prima Bantu Warga Kembali Melihat
- Pertahanan Negara Tidak Lepas dari Peran Tokoh Agama
Tidak Ada Alasan Lahan Terbatas, Keluarga Bisa Hasilkan Pangan Sendiri

PALEMBANG, SIMBUR – Upaya memperkuat ketahanan pangan daerah tidak melulu bergantung pada lahan luas atau perkebunan besar. Justru, keberhasilan bisa dimulai dari skala terkecil, yakni pemanfaatan pekarangan rumah tangga. Hal ini kembali ditegaskan oleh Ketua TP PKK Sumatera Selatan (Sumsel), Hj Febrita Lustia Herman Deru, dalam kegiatan panen bersama di Kelurahan Talang Jambe, Palembang, Jumat (19/9).
Dalam kesempatan itu, Feby Deru bersama Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani, turut memanen hasil pertanian yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulia Sejahtera Bersama dan Dasawisma setempat. Suasana penuh kebersamaan terlihat jelas saat para ibu-ibu PKK bersama warga memanen cabai, bawang, serta aneka sayuran segar.
Menurut Feby, gerakan kecil ini sejatinya mencerminkan konsep besar yang tengah digalakkan Pemerintah Provinsi Sumsel melalui program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan. “Lahan terbatas tidak boleh jadi alasan. Dengan niat dan kerja sama, setiap keluarga bisa menghasilkan pangan sendiri,” ujarnya.
Ia menekankan, jika setiap rumah tangga mampu memanfaatkan pekarangan, maka ketahanan pangan akan terbangun secara mandiri. Hal ini sekaligus membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada pasar dan menekan biaya belanja sehari-hari.
Lebih jauh, Feby menyebut panen bersama bukan hanya sekadar agenda simbolis, melainkan sarana edukasi. Ia ingin masyarakat melihat langsung bahwa konsep urban farming bisa dijalankan dengan mudah di wilayah perkotaan. “Ini adalah momentum untuk mengajak lebih banyak keluarga ikut serta. Kami ingin setiap rumah memiliki kebun kecil yang produktif,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani, menambahkan bahwa gerakan ini merupakan bukti nyata kolaborasi antara PKK dan masyarakat. Menurutnya, kegiatan di Talang Jambe bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di kecamatan lain. “Jika semangat ini menyebar, maka setiap keluarga bisa lebih mandiri. Dampaknya bukan hanya pada penghematan biaya, tetapi juga pada ketersediaan bahan pangan sehat,” katanya.
Selain itu, Dewi juga menilai kegiatan ini dapat memperkuat ikatan sosial antarwarga. Aktivitas bercocok tanam bersama mampu meningkatkan rasa kebersamaan sekaligus menjadi sarana rekreasi produktif.
PKK Palembang, lanjut Dewi, akan terus memberikan pendampingan serta pelatihan kepada kelompok wanita tani di berbagai kecamatan. Tujuannya agar mereka memiliki kemampuan bercocok tanam yang efektif dan berkelanjutan.
Gerakan ini pun sejalan dengan visi besar Pemprov Sumsel untuk menjadikan daerahnya sebagai provinsi mandiri pangan. Dengan dukungan masyarakat, cita-cita tersebut diyakini bukan hal yang mustahil. Panen bersama di Talang Jambe menjadi salah satu bukti nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana di pekarangan rumah.
Tekankan Revitalisasi PKK di OKI
Sementara itu, Staf Ahli TP PKK Sumatera Selatan (Sumsel), Lidyawati Cik Ujang, mengingatkan pentingnya Dasawisma sebagai ujung tombak keberhasilan PKK. Hal itu ia sampaikan dalam kunjungan kerja di Desa Sinar Harapan Mulya, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (18/9/2025).
Menurut Lidyawati, Dasawisma bukan hanya wadah perkumpulan, melainkan pusat kegiatan kader PKK untuk meningkatkan kapasitas serta kualitas dalam mendukung program-program pemberdayaan keluarga. “Dasawisma harus benar-benar menjadi ujung tombak keberhasilan PKK dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, program Revitalisasi Dasawisma hendaknya dilaksanakan secara menyeluruh di semua tingkatan PKK. Melalui Dasawisma, program pemerintah dapat lebih mudah disosialisasikan dan dilaksanakan, mulai dari penurunan angka kemiskinan, stunting, hingga peningkatan kemandirian dan ketahanan keluarga.
Lidyawati mencontohkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas pemerintah provinsi. Program ini terbukti efektif ketika dijalankan melalui kelompok Dasawisma, karena mampu mendorong keluarga memanfaatkan pekarangan rumah, mengembangkan usaha kecil, serta meningkatkan ketahanan pangan.
Selain itu, ia menegaskan bahwa kunjungan kerjanya tidak hanya untuk seremonial, melainkan juga sebagai bentuk pembinaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan gerakan PKK di OKI. “Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi, bertukar pengalaman, serta menggali potensi dan permasalahan daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan fokus program kerja PKK. Bidang I, misalnya, berkaitan dengan pembinaan karakter keluarga melalui kegiatan PAAREDI, sosialisasi kesehatan reproduksi, serta perlindungan anak dan remaja dari ancaman narkoba, judi online, hingga dampak negatif teknologi.
Pada Bidang II, PKK diarahkan untuk memastikan balita, anak, dan remaja mendapat pendidikan memadai serta mendorong penguatan ekonomi keluarga. Kelompok UP2K PKK menjadi motor penggerak usaha kecil dan industri kreatif di tingkat akar rumput.
Sementara itu, Bidang III berfokus pada ketahanan keluarga. Melalui program AKU HATINYA PKK, masyarakat didorong memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran, buah, hingga beternak ikan atau unggas guna menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan keluarga.
Di Bidang IV, PKK mengedepankan kesehatan keluarga dan lingkungan. Kegiatan seperti Posyandu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pelestarian lingkungan melalui penghijauan dan pengurangan sampah plastik menjadi program prioritas.
Ketua TP PKK OKI, Ike Muchendi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran TP PKK Sumsel. Ia menilai kunjungan itu menjadi motivasi baru bagi kader PKK di daerahnya. “Kami juga memiliki produk unggulan purun dari Kecamatan Pedamaran. Dengan pembinaan dan monitoring ini, kami semakin bersemangat melaksanakan 10 program pokok PKK,” ujarnya. Ike menambahkan, Pemkab OKI siap mendukung produk UP2K PKK melalui platform digital OKI Mart yang segera diluncurkan untuk memperluas akses pasar.
Wujudkan Keluarga Sejahtera di OI
Sementara itu, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus menguatkan kiprahnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui kunjungan kerja Staf Ahli TP-PKK Sumsel, Hj. Lidyawati Cik Ujang, ke Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, pada Jumat (19/9).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda pembinaan dan penilaian rutin TP-PKK Provinsi. Tujuannya memastikan pelaksanaan 10 Program Pokok PKK dapat berjalan optimal di tingkat desa serta memberikan dampak langsung pada kehidupan keluarga.
Wakil Bupati Ogan Ilir, H. Ardani, S.H., M.H., menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menilai, kehadiran TP-PKK Provinsi memberi semangat baru bagi kader di Ogan Ilir untuk terus berkreasi dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
“PKK adalah mitra strategis pemerintah dalam mendukung pembangunan keluarga yang sejahtera, sehat, berdaya, dan mandiri. Semoga kerjasama ini terus terjalin erat demi terwujudnya Ogan Ilir yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkas Ardani.(kbs/red)