- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Kepala Daerah se-Sumsel “Lenggak-lenggok” Pamer Songket di Depan Ketua Dekranas
PALEMBANG, SIMBUR – Pagelaran busana Swarna Songket Nusantara digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Jumat (1/8) malam. Para kepala daerah di Sumatera Selatan bersama istri ikut tampil sebagai pembuka Malam Budaya Swarna Songket Nusantara 2025.
Momen tersebut menjadi ajang apresiasi dan promosi kain songket sebagai warisan budaya tak ternilai. Pagelaran busana ini merupakan kolaborasi antara Dekranas Pusat, Dekranasda Sumsel, dan Dekranasda Kota Palembang. Dengan dukungan penuh dari berbagai unsur masyarakat dan pemerintah.
Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda Gibran Rakabuming, hadir langsung dalam acara ini dan menyampaikan apresiasi atas upaya pelestarian wastra daerah oleh pemerintah daerah Sumsel.
Hadir pula Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih, menambah nuansa nasionalis dan kebhinekaan dalam perhelatan budaya yang digelar selama lima hari, dari 1 hingga 5 Agustus 2025.
Selain Gubernur dan Ketua Dekranasda Sumsel, pagelaran juga diramaikan oleh para kepala daerah se-Sumsel beserta istri yang turut tampil di atas runway mengenakan busana berbahan songket khas daerah masing-masing.
Gubernur Sumatera Selatan Dr. H. Herman Deru, M.M mengenakan busana songket merah bermotif bunga cina kembang jatuh rancangan desainer nasional Poppy Dharsono. Walikota Palembang Ratu Dewa dan istri tampil dengan songket limar, diikuti Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad dan istri yang mengenakan songket motif tabur. Bupati Muba M. Toha menampilkan songket gambo, sementara Bupati OKU Timur Lanosin dan istri tampil dengan motif cukit.
Bupati OKU Teddy Meilwansyah pun mencuri perhatian dengan songket bermotif kangkung. Kepala daerah lainnya seperti dari Ogan Ilir, OKI, PALI, OKU Selatan, Musi Rawas, hingga Kota Pagaralam, Lubuklinggau, Prabumulih, dan Wakil Bupati Banyuasin, juga turut memeriahkan panggung.
Sebelum parade kepala daerah, acara diawali dengan peragaan busana dari desainer nasional seperti Ilham Bahari dan Siung-Siung yang menampilkan koleksi songket dengan desain kontemporer.
Pagelaran ini tak hanya menghibur, tetapi juga menjadi wujud nyata pelestarian budaya dan dorongan promosi UMKM lokal berbasis warisan tradisional. Swarna Songket Nusantara 2025 menjadi simbol kebangkitan kembali kekayaan tekstil Sumsel.
Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel
Sebelumnya, Sriwijaya Expo 2025 yang digelar di kawasan ikonik Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Jumat (1/8). Acara tahunan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT Provinsi Sumsel yang ke-79.
Dalam kesempatan itu, Selvi Gibran menyempatkan diri mengunjungi sejumlah stan, termasuk pameran kain songket, kerajinan rotan, serta produk-produk olahan pangan lokal. Ia memberikan pujian terhadap keanekaragaman dan kualitas karya yang ditampilkan. “Produk UMKM Sumsel sangat menarik. Ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kekayaan budaya yang luar biasa,” tutur Selvi.
Menurut Herman Deru, Sriwijaya Expo bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berdaya saing tinggi. “Setiap tahun kita gelar Sriwijaya Expo sebagai wujud perayaan ulang tahun provinsi dan juga untuk menunjukkan bahwa Sumsel tidak kekurangan kreativitas,” imbuhnya.
Antusiasme masyarakat pun terlihat tinggi. Ribuan pengunjung memadati lokasi pameran sejak pagi. Para pelaku usaha mengaku senang mendapat kesempatan menampilkan produknya di hadapan tokoh nasional. “Ini adalah kebanggaan bagi kami. Kehadiran bu Selvi menambah semangat para pelaku UMKM. Sekaligus menjadi bukti bahwa produk Sumsel punya nilai jual tinggi,” ujar Gubernur.
Pemerintah Provinsi Sumsel, lanjut Deru, akan terus mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas. Mulai dari fasilitasi pelatihan, permodalan, hingga perluasan akses pasar nasional maupun internasional.Tak hanya kriya dan kuliner, Sriwijaya Expo 2025 juga menghadirkan sesi edukasi dan hiburan, seperti workshop batik, talkshow pengembangan UMKM, hingga pentas seni budaya daerah.
Ajang ini menjadi salah satu bentuk diplomasi ekonomi daerah yang mempertemukan kreativitas lokal dengan peluang pasar global. “Dengan cara ini, kita dorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, dari rakyat,” tegas Herman Deru.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Herman Deru optimistis Sriwijaya Expo akan terus menjadi magnet ekonomi kreatif, sekaligus ajang unjuk potensi Sumsel kepada dunia.(red)



