- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Waspada, Bibit Siklon Tropis Intai Sumsel
# Imbau Pemda Siaga Cuaca Ekstrem hingga Bencana Hidrometeorologi
PALEMBANG, SIMBUR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya Bibit Siklon Tropis 91S. Mulai terbentuk 7 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Bibit badai tersebut dikabarkan berada di Samudera Hindia Barat Daya Lampung.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Mahmud Badaruddin II, Siswanto ST MSi mengatakan, berdasarkan analisis pihaknya pada 8 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, pusat sirkulasi Bibit Siklon Tropis 91S terdeteksi di sekitar 6.4 derajat Lintang Selatan 94.0 derajat Bujur Timur. Berada di dalam Area of Responsibility (AoR) TCWC Jakarta.
“Beberapa parameter cuaca seperti kecepatan angin maksimum di area bibit siklon sekitar 20 knot (37 km/jam) terpantau berada di sebelah timur laut hingga barat laut sistem, dengan tekanan udara minimum sekitar 1008 hPa,” ungkap Siswanto, Selasa (9/12).
Pihaknya memprediksi dalam 24 jam ke depan intensitas Bibit Siklon Tropis 91S cenderung persisten. “Meskipun sirkulasi tampak melemah namun kecepatan angin maksimum terpantau sekitar 20 knot di kuadran utara sistem dengan arah pergerakan ke arah timur laut,” terangnya.
Selanjutnya, kata Siswanto, dalam 48 jam ke depan, intensitas sistem ini disinyalir masih persisten dengan sirkulasi menguat kembali. Kecepatan angin maksimum terpantau sekitar 20 knot di kuadran barat laut sistem. Namun dalam kurun waktu 72 jam kedepan, intensitas sistem in diprakirakan cenderung persisten melemah ditandai dengan kecepatan angin maksimum berkisar 15 – 20 knot di kuadran barat laut sistem.
Siswanto menambahkan, perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S menjadi siklon tropis selang waktu 24 – 72 jam ke depan dalam kategori Rendah. “Bibit Siklon Tropis 91S juga didukung oleh aktifnya gelombang low frequency, yang berada di area dengan Suhu Muka Laut (SML) hangat (28 – 30oC),” jelasnya.
Masih kata Siswanto, kondisi IOD negatif akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. “Kombinasi faktor-faktor ini secara kolektif menyebabkan peningkatan pasokan uap air dan percepatan pembentukan awan hujan di wilayah Sumatera Selatan,” tegasnya.
Diperkirakan, lanjut dia, dalam beberapa hari ke depan (9-13 Desember 2025), wilayah Sumatera Selatan mengalami peningkatan intensitas hujan dengan intensitas Sedang (20 – 50 mm/hr) hingga Lebat (50 – 100 mm/hr). Mencakup Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Lubuklinggau, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, Musi Banyuasin, PALI, Prabumulih dan OKI.
Kata Siswanto, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah antisipatif guna meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi (banjir, angin kencang, petir dan longsor). Memastikan aktivitas harian tetap berlangsung aman.
“Para Kepala Daerah juga diimbau untuk berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri. Masyarakat diingatkan agar memantau informasi cuaca terkini dari sumber resmi BMKG,” tutupnya.(red)



