- Sumur Minyak Rakyat Dilegalkan, Menteri Bahlil: Sudah Ada sebelum Indonesia Merdeka
- Sidang Uji Materi Undang-Undang Pers, Pertegas Perlindungan Wartawan
- Delapan Sukontraktor Ancam Bongkar RSUD Sekayu
- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI Sukses Gelar Festival Literasi 2025
- Jaksa Gadungan Jadi Tersangka
Karhutla Sumbar Hanguskan Lima Kandang Ayam

JAKARTA, SIMBUR – Kebakaran hutan dan lahan melanda Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, tepatnya di Kecamatan Harau pada Kamis (17/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Dua daerah terdampak adalah Nagari Tarantang dan Nagari Taram. Kebakaran diduga dipicu oleh cuaca panas dan kering yang berkepanjangan selama musim kemarau.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari PhD mengatakan, luas lahan yang terbakar mencapai 7 hektare, terdiri dari 5 hektare di Tarantang dan 2 hektare di Taram. “Lima unit kandang ayam turut hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Muhari.
Upaya penanggulangan segera dilakukan oleh BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota bersama TNI, Polri, UPT KPHL Provinsi Sumbar, perangkat nagari, dan warga. Peralatan yang digunakan antara lain satu unit mobil damkar, satu unit mobil KPHL, satu unit ambulans BPBD, satu pompa air, tiga selang, dan dua nozzle.
Proses pemadaman menghadapi kendala angin kencang, minimnya pasokan air, serta terbatasnya personel dan peralatan. “Hingga Kamis malam (17/7), api belum sepenuhnya padam dan upaya pemadaman terus berlangsung. Rapat koordinasi telah dilakukan untuk mengevaluasi langkah lanjutan,” terangnya.
Di Sumatera Utara, kebakaran kembali menghanguskan lahan dan kebun sawit milik warga pada Kamis (17/7) pukul 12.30 WIB di Desa Sihopuk, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara. Luas area terdampak mencapai 30 hektare. “Penyebab pasti masih dalam proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum, kata Muhari.
Meski sempat meluas, api berhasil dipadamkan pada pukul 18.00 WIB. Tidak ada korban jiwa, dan tindakan cepat tim gabungan dari BPBD, Satpol PP/Damkar, serta warga sekitar. Kebakaran berhasil dicegah meluas ke permukiman dan lahan produktif lainnya
BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, baik hidrometeorologi maupun geologi, terutama di tengah musim kemarau yang rawan kebakaran dan kekeringan. “Hindari membuka lahan dengan cara dibakar dan segera laporkan potensi bahaya kepada BPBD setempat,” tutupnya.(red)