Jabodetabek Nyaris Lumpuh akibat Banjir

Tiga Warga Bogor Tewas

Banjir dan longsor di Bogor terjadi sejak Jumat (4/7). Hingga saat ini, sebanyak 449 jiwa terdampak, dengan 3 orang dilaporkan meninggal dunia, 1 orang mengalami luka ringan, dan 1 warga masih dalam pencarian.

Pada Jumat (4/7) banjir juga melanda Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Wilayah terdampak berada di 1 desa, Desa Puspasari, pada Kecamatan Citeureup. Sebanyak 45 KK (180 jiwa) terdampak.

Masih di Kabupaten Bogor, banjir melanda 3 desa di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Bojonggede dan Citeureup telah surut pada Kamis (3/7). Bencana ini menyebabkan rumah rusak sedang 1 unit, sedangkan terdampak 283 unit. BPBD setempat mencatat warga terdampak berjumlah 283 KK (1.154 jiwa), sedangkan 1 KK (5 jiwa) mengungsi ke rumah keluarga.

Di wilayah timur, banjir menerjang 1 desa di Kecamatan Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (2/7), pukul 17.45 waktu setempat atau WIT. Banjir mengakibatkan 57 KK (215 jiwa) terdampak. Perkembangan pada Jumat (4/7), genangan mulai berangsur surut dari 100 cm menjadi 50 cm. Pantauan Jumat kemarin hujan masih turun.

Banjir Masuk Pemukiman Warga Bekasi

Banjir di Bekasi mulai masuk pemukiman warga. Banjir merendam kompleks Bumi Nasio Indah, Jati Asih dan Kompleks Dosen IKIP, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/7). Ketinggian air 70 cm pukul 08.00 WIB.

Salah satu wilayah yang terdampak adalah Perumahan Jatibening Permai, Kecamatan Pondok Gede. Ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter. Genangan terjadi akibat aliran kali di sekitar pemukiman tidak mampu menampung debit air yang meluap karena intensitas hujan tinggi.

Meski dibakarkan mulai surut, warga Bekasi masih tetap mengungsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun mulai mengeruk Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 kilometer. Tujuannya mencegah banjir di Jakarta Timur. (red)