- Sumur Minyak Rakyat Dilegalkan, Menteri Bahlil: Sudah Ada sebelum Indonesia Merdeka
- Sidang Uji Materi Undang-Undang Pers, Pertegas Perlindungan Wartawan
- Delapan Sukontraktor Ancam Bongkar RSUD Sekayu
- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI Sukses Gelar Festival Literasi 2025
- Jaksa Gadungan Jadi Tersangka
Jabodetabek Nyaris Lumpuh akibat Banjir

JAKARTA, SIMBUR – Bencana banjir masih menghantui Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Sejumlah wilayah tak luput dari dampak hujan deras yang memicu banjir, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Minggu dini hari, (6/7) pukul 02.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD mengatakan, kondisi tersebut menyebabkan meluapnya Kali Ciliwung, kemudian memicu banjir di sejumlah titik di Jakarta Selatan. “Air merendam permukiman warga dengan ketinggian muka air bervariasi. Mulai dari 30 cm hingga mencapai 170 cm di beberapa lokasi,” ungkap Muhari, Senin (7/7).
Wilayah terdampak meliputi tiga kecamatan dan lima kelurahan, yakni Kecamatan Jagakarsa (Kelurahan Lenteng Agung, Srengseng Sawah, dan Tanjung Barat), Kecamatan Pasar Minggu (Kelurahan Pejaten Timur). Selain itu, Kecamatan Tebet (Kelurahan Manggarai). Total sebanyak 171 KK atau sekitar 393 jiwa terdampak langsung oleh banjir ini. “Diperkirakan sekitar 171 unit rumah warga turut terdampak, meskipun proses pendataan masih terus berlangsung di lapangan,” ujarnya.
Menanggapi kejadian tersebut, kata Muhari, BPBD Provinsi DKI Jakarta segera menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan pemantauan langsung ke lokasi-lokasi yang terdampak. “Langkah awal ini dilakukan guna mengidentifikasi kebutuhan warga terdampak, memastikan keselamatan masyarakat, dan menyiapkan respons tanggap darurat yang dibutuhkan,” terangnya.
Hingga Minggu sore (6/7), lanjut Muhari, dilaporkan bahwa air di wilayah Kecamatan Jagakarsa telah surut. Namun, kondisi di beberapa titik lain masih dalam pemantauan intensif oleh petugas. “BPBD terus berkoordinasi dengan unsur terkait untuk mempercepat proses penanganan dan meminimalkan dampak lanjutan,” katanya.
BPBD DKI Jakarta, tambah Muhari, mengimbau masyarakat untuk tetap siaga terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Warga juga diharapkan segera melapor ke layanan tanggap darurat jika terjadi peningkatan debit air atau kondisi darurat lainnya. “Informasi lanjutan dan dokumentasi visual dari lapangan akan diperbarui dan disampaikan secara berkala kepada publik,” imbaunya.