- Turunkan Stunting, Disdik PALI Gelar Bimtek Olah Gizi dan Pola Asuh Anak
- Perjalanan Kereta Api Jakarta–Surabaya Sempat Terkendala akibat Banjir Grobogan
- Turunkan Angka Kematian Ibu, Kuatkan Peran PKK di Daerah
- Komitmen Tegakkan Disiplin, Hukum, dan Tata Tertib Prajurit TNI
- Terendus Korupsi Distribusi Semen, Kantor "Sang Tiga Gajah" Digeledah Jaksa
Jabodetabek Nyaris Lumpuh akibat Banjir
Debit Air Sungai Cisadane Meningkat

Sementara Itu, bencana hidrometeorologi basah berupa banjir juga terjadi di Kota Tangerang Selatan. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Kota Tangerang Selatan sejak Sabtu, (5/7) hingga Minggu, (6/7) telah mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah wilayah. “Debit air yang terus meningkat menyebabkan meluapnya saluran drainase, aliran kali, dan cekungan di berbagai titik, sehingga menggenangi permukiman warga di beberapa kecamatan,” ujar Muhari.
Adapun wilayah terdampak meliputi tiga kecamatan dan lima kelurahan, yaitu Kecamatan Serpong Utara (Kelurahan Paku Jaya dan Kelurahan Pasir Alam), Kecamatan Ciputat Timur (Kelurahan Rempoa), serta Kecamatan Pondok Aren (Kelurahan Pondok Kacang Timur dan Kelurahan Pondok Aren). “Banjir yang melanda kawasan-kawasan tersebut telah berdampak pada sekitar 840 KK dan menyebabkan kerusakan pada jumlah rumah sebanyak 840 unit,” ungkapnya.
Merespons kejadian ini, BPBD Kota Tangerang Selatan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah kelurahan dan kecamatan setempat untuk melakukan asesmen awal di lokasi terdampak. Petugas BPBD telah turun ke lapangan untuk memantau genangan air, membantu evakuasi warga jika dibutuhkan, serta menyiapkan dukungan logistik dan kebutuhan darurat lainnya bagi warga yang terdampak.
Hingga Minggu sore, (6/7), sebagian besar wilayah yang terdampak banjir telah menunjukkan tanda-tanda penurunan ketinggian air. Namun demikian, beberapa titik seperti wilayah Kayu Gede 1 dan Pondok Maharta masih mengalami genangan. BPBD bersama pihak terkait terus melakukan pemantauan intensif di wilayah-wilayah tersebut hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan apabila hujan kembali turun. BPBD Kota Tangerang Selatan mengajak seluruh warga untuk segera melaporkan kejadian kedaruratan dan mengikuti instruksi dari petugas demi keselamatan bersama. “Upaya pemulihan akan terus dilakukan secara bertahap seiring dengan perkembangan situasi di lapangan,” terangnya.
Tak hanya Kota Tangerang Selatan, kata Muhari, banjir juga merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi secara terus-menerus pada Minggu, (6/7), telah memicu terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Teluknaga, tepatnya di Desa Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang. “Curah hujan yang berlangsung cukup lama menyebabkan debit Sungai Cisadane meningkat drastis hingga akhirnya meluap dan membanjiri permukiman warga di sekitarnya,” jelasnya.
Banjir ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat setempat. Tercatat sebanyak 702 KK atau sekitar 2.275 jiwa terdampak akibat banjir ini. Ketinggian muka air dilaporkan berkisar antara 40 hingga 60 sentimeter dan merendam sedikitnya 702 unit rumah warga.
Menanggapi situasi ini, BPBD Kabupaten Tangerang segera melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Tim BPBD telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen awal guna menentukan langkah-langkah penanganan yang diperlukan. “Hingga, Minggu, (6/7), kondisi banjir masih belum surut. Ketinggian air saat ini tercatat masih berada di sekitar 40 sentimeter. Warga terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” paparnya.



