Karhutla Sumut dan Aceh Muncul Terus, Puluhan Hektare Lahan Hangus

JAKARTA, SIMBUR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatra Utara, pada Rabu (2/7) lalu. Beberapa titik berhasil dipadamkan petugas gabungan. Namun pantauan pada Jumat kemarin (4/7) banyak titik api masih belum berhasil padam.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari PhD mengatakan, lokasi karhutla berada di Desa Muzoi, Kecamatan Lahewa Timur. “Pantauan BPBD setempat lahan 10 hektare terbakar akibat insiden ini,” ujarnya.

Menyikapi bahaya yang dipicu faktor hidrometeorologi dan geologi, kata Muhari, pihaknya mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga. Terkait dengan hidrometeorologi kering, khususnya karhutla, BNPB telah memberikan dukungan. Antara lain operasi modifikasi cuaca. BNPB meminta sinergi pentaheliks dalam pencegahan dan pengendalian karhutla. “Pencegahan terjadinya api lebih efektif dibandingkan apabila api sudah mulai membesar,” tegasnya.

Selain di Nias, karhutla sebelumnya terjadi Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara pada Selasa (1/7) dini hari. “Lahan seluas 40 hektare di Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian, hangus terbakar,” ungkapnya.

Tim gabungan hingga kemarin Kamis (3/7) masih berupaya melakukan pemadaman. Sejumlah kendala menjadi penghambat proses pemadaman. “Jarak ke sumber air yang jauh hingga cuaca yang panas serta angin kencang masih sering terjadi,” terangnya.

Selanjutnya di wilayah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara. Tim Gabungan yang terdiri BPBD Kabupaten Karo dan petugas pemadam kebakaran setempat berhasil memadamkan lahan seluas 10 hektar yang terbakar. Khususnya di Desa Gunung Saribu, Kecamatan Munte pada Kamis (3/7).

Sementara itu, karhutla juga terjadi di dua kabupaten di Provinsi Aceh. Wilayah pertama adalah Kabupaten Aceh Barat. Titik api terpantau sejak Rabu (2/7), hingga kemarin Kamis (3/7), tim gabungan berhasil memadamkan api yang membakar wilayah Kecamatan Meureubo dan Kecamatan Johan Pahlawan, sementara itu di Kecamatan Arongan Lambalek masih dilakukan penanganan.

Selanjutnya karhutla turut melanda Kabupaten Bener Meriah pada Kamis (3/7) pukul 12.50 WIB. Lokasi terdampak ialah Desa Limpahan Barat, Kecamatan Timang Gajah. “Kondisi terkini, lahan terbakar seluas empat hektare telah berhasil dipadamkan secara total oleh BPBD setempat,” ujarnya.

Menanggapi mulai maraknya kebakaran hutan lahan di sejumlah wilayah, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Terutama yang wilayahnya merupakan kawasan rawan bencana, agar menyiapkan sejumlah langkah – langkah mitigasi untuk menekan potensi terjadinya karhutla.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah yang berada di wilayah rawan bencana karhutla untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Bagi pemerintah daerah agar melakukan pengecekan secara rutin pada peralatan pemadaman serta kesiapan para personel yang akan bertugas di lapangan. “Bagi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” tutupnya.(red)