Presiden Prabowo: Tanpa Pangan, Tidak Ada Negara

Usul Penyelesaian Bendungan Tiga Dihaji

Saat dialog dengan Presiden, Gubernur Herman Deru juga mengusulkan keberlanjutan pembangunan bendungan tiga dihaji di Kabupaten OKU Selatan. Gubernur mengatakan bahwa konstruksi bendungan yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) awalnya merupakan hadiah karena Sumsel berhasil meningkatkan produktivitas padi. “Produktivitas Sumsel naik dari sebelumnya rangking 8 menjadi rangking 5 nasional. Saat itu kami mendapat hadiah Bendungan Tiga Dihaji,” ujarnya.

Namun, proyek senilai Rp3,7 triliun yang seyogianya selesai pada 2023 hingga kini belum dapat dimanfaatkan. “Kami usul ke Pak Presiden untuk melanjutkan kembali pembangunan bendungan tiga dihaji karena kunci peningkatan produktivitas lahan adalah ketersedian air agar petani bisa panen dua kali bahkan tiga kali dalam setahun,” terang Deru.

Sementara itu, Bupati OKI, H Muchendi mengatakan sektor pertanian di wilayahnya sangat berpotensi untuk dikembangkan. “Luas baku sawah 104 ribu hektar, terdiri dari 4 tipologi lahan yang tidak dimiliki oleh daerah lain, yaitu lahan lebak, pasang surut, tadah hujan dan lahan kering,” terangnya.

Dari sisi produksi, kabupaten OKI terang Muchendi merupakan penyumbang produksi terbesar ke tiga di Sumatera Selatan. “Produksi padi di OKI tahun 2024 lalu 564 ton, mengalami peningkatan 38.530 ton dibandingkan tahun 2023, kami optimis hasi ini akan terus meningkat,” jelas Muchendi.

Peningkatan tersebut jelas Muchendi ditopang oleh program oplah (optimalisasi lahan) sebesar 46.762 hektare serta program cetak sawah. “Di tahun 2025, OKI ditarget untuk optimalisasi lahan seluas 24 ribu hektare, per Maret terealisasi 4.510 hektare. Untuk cetak sawah, OKI diberi target sebesar 26.364 hektare per Maret 2025 realisasinya 2.005 hektare sedang dalam proses SID (Survey Investigasi dan Design),” terannya.

Tantangan peningkatan produksi padi jelas Muchendi tidak sedikit, mulai dari perubahan iklim, serapan gabah petani hingga status lahan. “Ada lahan yang dimiliki masyarakat, ada juga lahan perusahaan-perusahaan yang didalamnya ada HGU yang belum tergarap. Ini kami harap dibantu administrasinya sehingga dapat dioptimalkan untuk lahan pertanian,” tutupnya.(kbs/red)