- Terdakwa Korupsi Dana Korpri Banyuasin Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan, Kuasa Hukum Ajukan Banding
- Vonis Hakim Menuai Kecaman, Muncul Wacana Revisi UU Perlindungan Anak
- Aset Hasil Cuci Uang Puluhan Miliar Disita dari Gembong Narkoba Internasional di Palembang
- Ciptakan Situasi Kondusif di Sumsel Jelang Pilkada Serentak 2024
- Empat Korban Tewas akibat Banjir dan Longsor di Aceh Masih Satu Keluarga
Jembatan Ambruk Ditabrak Tongkang Batu Bara, Lima Korban Hilang Ditemukan Tewas
PALEMBANG, SIMBUR – Jembatan yang menghubungkan wilayah Desa Suka Jadi P6 dengan Desa Galih Sari P11, di Kabupaten Musi Banyuasin ambruk. Peristiwa terjadi Senin (12/08) sekira pukul 20.30 WIB. Informasi yang diperoleh, Jembatan Lalan ambruk usai ditabrak kapal tongkang Sentana Jaya bermuatan batu bara. Kecelakaan tersebut, menelan lima korban jiwa.
Kronologis berawal Kapal TB Medelin Spirit dinakhodai Khomsyah Alief agen Wistara Internasional Maritim atau WIM yang menggandeng tongkang Sentana Jaya bermuatan batu bara, dari Jetty PT Sriwijaya Bara Logistic yang di-asist TB Paris 22 PT Apau Sejahtera Abadi dinakhodai Marlion.
Sebelum melintasi jembatan P6, posisi tongkang masih dalam alur persiapan pengolongan melalui jembatan tengah. Sewaktu Kapal Assist TB Paris 22 order untuk tanda patok pengolongan1 kolong dari tanda V TB Mendelin spirit masih melaju dengan kevepatan 2,3 knot. Sedangkan Posisi tongkang sudah tidak aman, jarak sekitar 100 meter. Semakin dekat, tongkang belum aman dengan tiang jembatan. TB Assist Paris 22 meminta agar kapal balas kiri. Meski sudah diupayakan maksimal, kapal tongkang masih bergerak lambat. Nakhoda pun mengambil keputusan untuk menetralkan mesin kapal TB Medelin agar menghindari benturan.
Akhirnya, tongkang tidak bisa dikendalikan, hingga menghantam tiang jembatan. Akibat jembatan ambruk, 5 orang hilang, 7 orang mengalami luka ringan, 1 orang mengalami luka berat. Kemudiam satu mini bus ikut terjun ke sungai.