- Tutup Latsarmil 2025, Pangdam II/Sriwijaya: Komcad Wujud Nyata Sishankamrata
- Berbagai Penghargaan Diberikan saat HPN 2026, Hadiah Lebih Rp500 Juta
- Sebanyak 23 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di Nduga
- KH Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasihat SMSI
- Orasi Ilmiah di Unsri, Mendagri Tito Karnavian Sebut Kekuatan Riset Perguruan Tinggi Dukung Indonesia Emas 2045
Pj Gubernur Elen Setiadi Langsung Bahas Upaya Antisipasi dan Penanganan Karhutla di Sumsel
PALEMBANG, SIMBUR – Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi SH MSE langsung memberikan atensi terhadap upaya antisipasi terjadinya bencana tahunan berupa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang kerap melanda sejumlah kawasan dalam wilayah Provinsi Sumsel. Elen Setiadi menegaskan pihaknya akan mempercepat melakukan pencegahan (preventif) terjadinya Karhutla sebelum masuk musim kemarau yang diprediksi akan terjadi menjelang akhir tahun 2024.
“Kami tadi sudah diskusi bersama, tahun ini kami akan melakukan lebih cepat penanganan karhutla. Untuk itu Satgas kami akan percepat untuk dibentuk. Tugas ini harus dilakukan bersama semua pihak,” tegas Elen Setiadi saat melakukan kunjungan silaturahmi dengan Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Mohammad Naudi Nurdika, S.IP., M.Si., M.Tr (Han) di Makodam Jalan Sudirman Palembang, Selasa (25/6).
Dikatakan, dirinya bersama dengan Pangdam II/Sriwijaya akan segera turun kelapangan meninjau dari dekat sejumlah titik lokasi yang kerap dilanda Karhutla. Tujuannya tidak lain untuk memudahkan dalam upaya antisipasi termasuk penanganan jika karhutla terjadi.
“Rencananya kami juga akan meninjau daerah yang berpotensi terjadinya kebakaran, untuk waktunya kita akan infokan lagi nanti saat tahapnya masih sosialisasi pencegahan karhutla,” tambahnya.
Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Mohammad Naudi Nurdika mengatakan, upaya penanganan Karhutla di Sumsel pada t tahun 2023 cukup efektif dilakukan berkat kerjasama semua stakeholder yang ada yang secara bahu membahu melakukan upaya pemadaman di lapangan.
“Tahun kemarin itu penanganan Karhutla di Sumsel cukup berat, tapi Alhamdulillah itu bisa diatasi dan sempat juga mendapatkan penghargaan,” kata Pangdam.
Pangdam mengakui meskipun penanganan Karhutla di Sumsel mampu dilakukan dengan sukses namun pihaknya tetap mengharapkan kerjasama semua pihak dalam melakukan upaya antisipasi karhutla hingga hingga ke pelosok Sumsel di tingkat Kabupaten/kota.
“Alhamdulillah semua teratasi berkat kerja serentak yang kami bangun dengan melibatkan semua stakeholder dan semua lapisan masyarakat. Sekarang ini tengah diadakan sosialisasi dan dilakukan di sejumlah Kabupaten dan Kota di Sumsel,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Elen Setiadi, S.H., M.S.E didampingi Pj Ketua Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumsel, Melza Ayu Rahminia, S. E, tiba Palembang melalui Terminal Kedatangan VIP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, sekitar pukul 8.00 Wib, Selasa (25/6).
Kedatangan Pj Gubernur Elen Setiadi dan istri ini disambut dengan tarian “Gending Sriwijaya” dan penyematan tanjak dan diterima langsung disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel S.A Supriono, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Biro (Kabiro) dilingkungan Setda Sumsel dan selanjutnya masuk ke transit VIP Bandara SMB II Palembang.
Setelah istirahat sejenak di ruang VIP Bandara SMB II Palembang, Pj Gubernur Elen Setiadi dan istri menuju Hotel Arista sebelum menempati di Rumah Dinas Gubernur Griya Agung Jalan Demang Lebar Daun Palembang. Beberapa jam setelah memijakan kaki di Bumi Sriwijaya, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera (Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E langsung melakukan peninjauan atau Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah ruangan yang ada di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda), Kantor Gubernur Sumsel.
Pj Gubernur Elen Setiadi tiba di kantor Gubernur sekitar pukul 10.30 Wib menuju lantai dua, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) S.A Supriono, Elen Setiadi mengecek langsung ruangan kerjanya yang sempat ditempati Agus Fatoni sebagai Pj Gubernur Sumsel sebelumnya.
Kedatangan Pj Gubernur Elen Setiadi yang terkesan mendadak disambut hangat oleh kalangan pegawai dan staf di lingkungan Setda Pemprov Sumsel. Tak terkecuali juga para pedagang yang ada di kantin komplek kantor Gubernur mengaku sangat senang mendapatkan kunjungan tak terduga dari orang nomor satu di Sumsel tersebut.
Usai sidak di lingkungan Setda Sumsel, Pj Gubernur Elen melanjutkan agendanya melakukan silaturahmi ke sejumlah pimpinan vertikal yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel diantaranya Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumsel.
Diketahui Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi lahir di Cerenti, Kuantan Singingi pada 1 September 1971. Ia menempuh pendidikan sarjana pada jurusan Hukum di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat (1995). Kemudian menyelesaikan pendidikan Magister pada jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia (2006).
Ia juga pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti Negotiation, Conflict Resolution, and Meeting Management (2012) dan Capacity Building in Governance Economic Policy Coordination (2013). Sebelum menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak tahun 2020.
Ia pernah menduduki posisi sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2016-2020). Selain itu, Elen Setiadi juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur (2015), Wakil Sekretaris Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (2015).
Kemudian Kepala Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2013-2016), Kepala Bagian Hukum Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2007-2013); dan Kepala Bagian Pelaksanaan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2006-2007).
Ia mendapat penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun pada tahun 2008 dan Satyalancana Karya Satya XX Tahun pada tahun 2016 karena kesetiaannya terhadap Negara serta kecakapan dalam melaksanakan tugasnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.(kbs/red)



