- Tutup Latsarmil 2025, Pangdam II/Sriwijaya: Komcad Wujud Nyata Sishankamrata
- Berbagai Penghargaan Diberikan saat HPN 2026, Hadiah Lebih Rp500 Juta
- Sebanyak 23 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di Nduga
- KH Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasihat SMSI
- Orasi Ilmiah di Unsri, Mendagri Tito Karnavian Sebut Kekuatan Riset Perguruan Tinggi Dukung Indonesia Emas 2045
Sebanyak 23 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di Nduga
JAKARTA, SIMBUR – Upaya pencarian dan pertolongan masih dilakukan petugas gabungan pascabanjir bandang di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pengunungan, hingga Selasa (4/11). “Sebanyak 23 orang masih dinyatakan hilang oleh BPBD setempat,” ungkap Abdul Muhari PhD, kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nduga bersama dinas terkait dan warga melakukan upaya pencarian korban hilang. “Total korban tersebut sebanyak 23 orang, dengan rincian 15 orang di Distrik Dal dan 8 lainnya di Distrik Yuguru. Bencana tersebut tidak mengakibatkan adanya pengungsian warga,” ujarnya.
Sejumlah warga yang hilang diduga hanyut terbawa arus kuat saat menyeberang Sungai Papan. Selain upaya pencarian dan pertolongan, BPBD setempat masih terus memutakhirkan data dampak bencana.
Wilayah terdampak bencana berada di 2 distrik, yaitu Distrik Dal dan Distrik Yuguru. Daerah di Distrik Dal yang diterjang banjir bandang berlokasi di dua kampung, Kampung Dal dan Kampung Silan.
“Banjir bandang tersebut terjadi pada Sabtu lalu (1/11), pukul 17.00 waktu setempat atau WIT. Kejadian berlangsung setelah adanya hujan intensitas tinggi di kawasan hulu,” jelasnya.
Sementara itu, informasi peringatan dini di wilayah Papua, terpantau di Papua Barat Daya. Pada Selasa (4/11) wilayah Papua Barat Daya berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga pukul 13.20 waktu setempat atau WIT. Daerah dengan potensi tersebut berada di Kabupaten Raja Ampat dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Sorong dan Kota Sorong. Potensi ini masih dapat berlangsung hingga pukul 14.20 WIT.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya hidrometeorologi basah. Warga dapat memantau secara kontinyu informasi cuaca di wilayahnya dari informasi resmi pemerintah. Sedangkan pemerintah daerah, khususnya BPBD, diharapkan untuk melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, seperti diseminasi informasi peringatan dini atau evakuasi warga.(red)



