- Dukung Penuh HPN 2025 di Riau, Pj Gubernur: Perkuat Peran Pers dalam Pembangunan
- Ratusan Warga Mulai Eksodus, Gunung Ibu Naik Status dan Terus Meletus
- Dalami Dugaan TPPU dan Temuan 117 Amplop Misterius, Jaksa Sita Dua Rumah dan Satu Mobil Milik Kadisnakertrans Sumsel Deliar Marzoeki
- Kuasa Hukum Sebut Lelang Online Tanah Tunggu Putusan Sidang Pengadilan
- Perempuan dan Anak-anak Relawan di Jalur Gaza Jadi Target Serangan Israel
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar Tembus 67 Orang, Prabowo Harus Siap saat Negara Rawan Bencana
# Pencarian 20 Warga Hilang Dekati Golden Time
JAKARTA, SIMBUR – Pemerintah melalui tim gabungan terus mengupayakan pencarian dan evakuasi korban jiwa akibat banjir lahar dingin dan longsor di Sumatera Barat. Selain itu, proses perencanaan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi juga terus dilakukan.
Kementerian Pertahanan menyerahkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir lahar hujan dan tanah longsor di Sumatra Barat, Kamis (16/5). Bantuan diserahkan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didampingi oleh Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto.
Prabowo mengatakan, semua unsur mesti ambil bagian dalam tindakan-tindakan yang bisa meringankan beban serta kesulitan mereka yang terdampak bencana. “Semua harus segera ikut mengambil tindakan-tindakan yang bisa meringankan kesulitan ini. Semua harus mengerti bahwa negara memang rawan dari bencana, karena itu harus lebih siap dan lebih bisa mengatur langkah-langkah reaksi dan langkah-langkah pengerahan sumber daya untuk meringankan kesulitan rakyat,” kata Prabowo.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto menerangkan, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga Kamis, 16 Mei 2024 pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat berjumlah 67 orang, 20 orang hilang dan masih dalam pencarian. Sementara, 3 orang meninggal dunia belum teridentifikasi dan saat ini berada di RS Sijunjung, serta 989 KK terdampak, 40 orang mengalami luka-luka.