Desa Tebing Abang Jadi Kampung Tangguh Narkoba

PALEMBANG, SIMBUR – Desa Tebing Abang, Dusun 1, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin, pada Jumat (18/6) sekitar pukul 10.15 WIB, diresmikan Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri MM sebagai kampung tangguh narkoba. H Askolani SH MH, Bupati Banyuasin ikut mendampingi Kapolres Banyuasin AKBP Imam Tarmudi SIk MM bersama Dandim O430 Banyuasin Letkol Farid Hidayat.

Kapolda Sumsel sangat bersyukur dengan banyaknya warga yang taat hukum, yang tentu sangat membantu tugas dan kinerja Polri dalam menjaga kamtibmas.  Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon, vaksinasi sebanyak 21 lansia, dengan tahap pertama dalam bakti kesehatan ini sebanyak 50 warga Desa Tebing Abang.

Selanjutnya jenderal bintang dua yang segera dinobatkan sebagai Guru Besar di Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Senin, 21 Juni 2021 di auditorium Mutiara STIK-PTIK Jakarta mendatang, juga membagikan 100 paket sembako, serta 10.000 bibit ikan lele ditebarkan.

“Mari jaga anak-anak, keluarga dan tetangga dari kejahatan narkotika. Dukung Polri membersihkan para pelaku barang terlarang ini. Terimakasih atas dukungan dan meningkatnya masyarakat taat terhadap hukum,” cetus Kapolda Sumsel.

Kapolda menegaskan dampak narkoba ini luar biasa. Tidak hanya masyarakat umum saja tetapi juga melibatkan pejabat. Sejak dirinya menjabat Kapolda Sumsel, terdata ada 200 anggota Kepolisian yang terlibat narkoba dan membuat surat pengampunan, 45 diantaranya dipecat. “Terhitung Januari-Juni  ada 822 kasus, sekitar 1.134 tersangka, dengan barang bukti ganja, sabu 53 kg, ektasi. Jika diuangkan bernilai Rp 58 miliar dan ribuan jiwa bisa diselamatkan, “terangnya.

Polda Sumsel, terangnya, konsen dalam melawan narkoba ini, apalagi ditambah perintah Kapolri untuk memberantas Narkoba dan permanisme. “Kampung-kampung narkoba sudah banyak kita gerebak dan pelakunya kita tangkap, ditangga buntung Palembang, Muratara dan tempat lainnya,”katanya.

Pemberantasan narkoba ini lanjut Kapolda tidak bisa hanya satu instansi namun harus melibatkan banyak pihak dan harus terus menerus sehingga timbul kesadaran secara masif di masyarakat.

“Harus dipahami, narkoba ini merusak, dan harus kita lawan. Pembentukan Kampung Tangguh Bersih Narkoba ini bagian dari upaya secara bersama dalam melawan peredaran narkoba, “tandasnya.

Bupati Banyuasin H Askolani sendiri menegaskan pihaknya dan warga Banyuasin sangat mendukung tugas Polri baik menjaga kamtibmas, hingga baktinya kepada masyarakat.  “Kegiatan kampung tangguh narkoba ini sangat kami dukung, dalam menekan peredaran narkoba. Apalagi kegiatan ini langsung dirasakan warga, baik penanaman pohon, tebar ribuan ikan lele, hingga bakti kesehatan,” ungkap Askolani.

Bupati juga menyambut baik diresmikannya Desa Tebing Abang sebagai Kampung Tangguh Bersih Narkoba. Dengan kampung tangguh ini harapannya pencegahan peredaran narkoba dilakukan secara bersama-sama. “Narkoba ini musuh bersama. Melawannya tidak bisa sendiri tapi harus kompak secara bersama-sama. Artinya semua harus terlibat dalam melawannya, “katanya.

Pemkab Banyuasin lanjut Bupati Askolani sangat berkomitmen dalam pemberantasan narkoba di wilayah Kabupaten Banyuasin. Sosialiasi pencegahan terus dilakukan secara terus menerus melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Narkotika Kabupaten dan instansi lainnya.

Dalam kesempatan ini, Dilakukan penandatangan komitmen bersama untuk melawan peredaran narkoba, Peresmian posko Kampung Tangguh Bersih Narkoba, menanam pohon duren, vaksin Covid dan Bakti sosial serta santunan anak yatim piatu dan pakir miskin dari BAZNAS Banyuasin.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriyadi MM mengatakan, kebijakan kampung tangguh narkoba ini, sebagai upaya mensosialisasikan sadar hukum dan upaya melawan kejahatan narkotika yang meresahkan.  “Sebagaimana telah dicanangkan, pemberantasan dengan kampung tangguh ini telah dilakukan baik di Tangga Buntung, Kalidoni dan baru kemarin di Muratara, tujuannya membersihkan narkotika hingga ke akar-akarnya,” tukas Kabid Humas.

Sementara itu, ditunjuknya Desa Tebing Abang ini, bagian dari upaya jajaran Kepolisian dan Pemkab Banyuasin untuk menghentikan peredaran barang haram yang merusak moral masyarakat yang marak di desa aliran sungai Musi tersebut. Beberapa waktu lalu jajaran Satnarkoba Polres Banyuasin sempat melakukan penangkapan para pelaku diduga pemakai dan pengedar narkoba di desa ini.

Dalam proses penangkapan, polisi dihadang dan dituding akan melakukan pembunuhan oleh para tersangka sehingga memicu masyarakat menghadang anggota satnarkoba Polres Banyuasin. Atas hasutan tersebut, akhirnya kedua tersangka ditetapkan DPO oleh Polda Sumsel dan menyerahkan diri beberapa hari kemudian.

Tokoh masyarakat Rantau Bayur H Arkoni MD mengaku malu atas kejadian pengkapan narkoba di desa kelahirannya tersebut. Meski demikian, dirinya juga mengambil hikmah dibalik kejadian tersebut sehingga Kapolda Sumsel bisa hadir di desanya. “Jujur saja malu, ini musibah bagi kami warga Desa Tebing Abang. Syukur hikmahnya Desa kami didatangi jenderal bintang dua, “katanya.

Dalam kesempatan ini, dirinya sudah sepakat bersama warga untuk mendukung program Pemerintah dan Polri dalam melawan peredaran narkoba di desanya tersebut.  “Siapapun dia, kalau narkoba sikat tangkap saja, “tegasnya. (nrd/red)