- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Sumsel Masih Musim Hujan
PALEMBANG, SIMBUR – Sumatera Selatan tengah mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada 9—13 Maret 2021. Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Sumsel, Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan, hari tanpa bayangan, biasa disebut kulminasi atau transit (istiwa) sebagai fenomena alam ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Meski mengalami hari tanpa bayangan, Sumsel kini sedang memasuki musim hujan hingga Mei mendatang. “Matahari memang berada tepat di atas Sumsel. Tetapi masih memasuki musim penghujan sampai bulan Mei 2021,” ujar Desindra kepada Simbur, Kamis (11/3).
Menurut Desindra, hari tanpa bayangan terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat. Fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Saat itu, lanjut Desindra, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
“Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’ karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” terangnya.
Fenomena itu terjadi, tambah Desindra, karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. Karenanya, posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan.
Hal ini, lanjut dia. disebut sebagai gerak semu harian matahari. Tahun ini, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2021 pukul 16.37 WIB dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB. Adapun pada 21 Juni 2021 pukul 10.32 WIB, matahari berada di titik balik Utara. Pada 21 Desember 2021 pukul 22.59 WIB matahari berada di titik balik Selatan.
Desindra mengutarakan bahwa posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun. “Waktunya tidak jauh saat matahari berada di khatulistiwa,” jelasnya.
Ditanya soal hari tanpa bayangan dengan perkembangan Covid-19, Desindra menjelaskan tidak ada hubungannya dengan cuaca. “Pengaruh yang paling besar tetap perilaku manusia dalam menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Diketahui, fenomena hari tanpa bayangan yang terjadi di Sumsel dapat dilihat dari kabupaten/kota yang ada. Pada 9 Maret 2021, hari tanpa bayangan terjadi di Martapura (OKU Timur) pukul 12.13.09 WIB dan Muaradua, (OKU Selatan) pukul 12.14.14 WIB.
Selanjutnya, pada 10 Maret 2021 terjadi di Baturaja (OKU) pukul 12.13.36 WIB dan Pagaralam pukul 12.17.17 WIB. Pada 11 Maret 2021 terjadi di Muara Enim pukul 12.14.55 WIB, Lahat pukul 12.15.52 WIB, dan Tebing Tinggi (Empat Lawang) pukul 12.17.40 WIB.
Pada 12 Maret 2021 terjadi di Kayuagung (OKI) pukul 12.10.25 WIB,Inderalaya (OI) pukul 12.11.02 WIB, Prabumulih pukul 12.12.47 WIB, Talang Ubi (Pali) pukul 12.14.28 WIB, Muara Beliti Mura) 12.17.43 WIB, dan Lubuklinggau 12.18.19 WIB.
Pada 13 Maret 2021 terjadi di Palembang pukul 12.10.27 WIB, Pangkalan Balai ( Banyuasin) pukul 12.11.52 WIB , Sekayu (Muba) pukul 12.14.09 WIB dan Rupit (Muratara) pukul 12.17.51 WIB.(kbs)



