Ledakan Matahari dan Badai Magnetik Ganggu GPS, Waspada Transaksi Gunakan Internet

PALEMBANG, SIMBUR – Beredar kabar terjadi ledakan matahari (solar flare) terbesar selama 7 tahun terakhir. Informasi tersebut berdasarkan penyampaian Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Senin (7/10) lalu. Selain itu, terjadi pula badai magnet dengan klasifikasi badai magnetik kuat atau skala G4 kemarin (10/10). Fenomena tersebut menjadi atensi bagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang dan Koordinator BMKG Sumsel, Wandayantolis SSi MSi mengatakan kepada Simbur, ada indikasi badai magnet bumi dengan tingkat besar di wilayah Indonesia. “Salah satu dampak utama badai magnetik adalah gangguan pada sistem komunikasi berbasis satelit dan sistem GPS,” ungkap Wandayantolis, dikonfirmasi Minggu (13/10).

Di Indonesia, lanjut dia, dampak dari badai magnet tersebut dapat mengganggu komunikasi antar pengguna radio H. Di samping itu, mengurangi akurasi penentuan posisi navigasi berbasis satelit, seperti GPS. “Namun, dampaknya tak akan sebesar wilayah lintang tinggi seperti di sekitar kutub Bumi,” terangnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat, khususnya di Sumatera Selatan, untuk waspada melakukan transaksi menggunakan internet. Terutama saat akhir pekan ini. “BMKG mengingatkan masyarakat Indonesia waspada dalam berkegiatan atau transaksi menggunakan jaringan internet selama periode badai kuat matahari akhir pekan ini,” imbaunya.

Sementara itu, Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin mengimbau para pilot drone di seluruh Indonesia untuk tidak mengoperasikan pesawat tanpa awak selama akhir pekan ini. “Badai kuat matahari berpotensi menghilangkan kendali drone serta akurasi posisi berbasis satelit seperti GPS juga akan menurun,” tutupnya.(red)