Daerah Mandiri Penghasil Benih Pertanian

PALEMBANG, SIMBUR – Tekad Gubernur Sumsel H Herman Deru menjadikan Provinsi Sumsel sebagai salah satu provinsi mandiri benih di Indonesia, mendapat angin segar. Keinginannya itu, langsung direspon positif Kepala Badan Penyuluh Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Prof Ir Dedi Nursyamsi M Agr.

Keinginan Deru tersebut, disampaikan dalam kunjungan Kepala BPPSDMP Kementan RI, Prof Ir Dedi Nursyansi M Agr bersama rombongan di ruang tamu Gubernur, Selasa (9/3/21) siang. Hadir dalam kunjungan ini, Kepala Pusat BPPSDMP Kementan RI Dr Ir Leli Nuryati MSc; Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sumsel Dr Atekan SP MSi; dan Kepala Balai Karantina Pertanian Palembang Ir Hafni Zahara MSc.

Kemudian Kepala SMK Pertanian Pembangunan Sembawa Ir Mattobi; Kepala Dinas Pertanian Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono MSi; Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel Ruzwan; serta Kabid Produksi Dinas Perkebunan Sumsel Ganda Yuni.

“Sebenarnya sudah sejak lama, saya ingin Sumsel menjadi daerah penghasil benih. Kemandirian itu akan mempermudah petani, dalam memenuhi kebutuhan benih. Karena mereka tak perlu lagi menunggu tender. Dengan adanya penangkaran benih ini, juga diharapkan dapat meningkatkam kesejahteraan para petani,” harap Deru.

Dari segi sarana dan prasarana, Sumsel sudah sangat siap, karena telah memiliki balai benih. Yakni benih pasang surut dan balai benih di Belitang OKU Timur. “Untuk mendukung realisasi mandiri benih ini, saya meminta Kementan memberikan kemudahan. Termasuk soal sertifikasinya, sehingga produksi benih ini, nantinya dapat masuk dalam sistem e-katalog,” timbang Deru.

“Tidak ada alasan, kita tidak bisa menghasilkan benih sendiri sekarang. Semuanya sudah ada. Makanya, kita minta dukungan dari Prof Dedi selaku Kepala BPPSDMP Kementan RI mewujudkan ini. Untuk tahap awal ini, varietasnya tidak perlu terlalu banyak. Yang diunggulkan saja,” beber Deru.

Untuk mewujudkan percepatan kemandirian ini, Deru meminta Kementan membantu memberikan transformasi SDM pada tahap awal ini.

Prof Ir Dedi Nursyansi menyetujui harapan Gubernur Sumsel ini. “Cocok itu, karena pertanian itu awalnya ya dari benih. Karena sarana dan prasarana juga sudah sangat siap artinya ini tinggal action,” tegas Prof Dedi.

Realisasi menjadi daerah penghasil beninih ini lekas terwujud, Prof Dedi meminta Deru selaku Kostrawil serius mengarahkan Kostrada dan Kostracam di wilayahnya. Yakni di 17 kab dan kota. “Selanjutnya sama-sama kita bina penangkaran benih ini,” cetus Prof Dedi.

Selain membahas daerah penghasil benih, Kepala BPPSDMP Kementan RI Prof Dedi Nursyansi juga memaparkan sejumlah program pusat dalam upaya penguatan SDM pertanian.

Dimana seperti mereka pelajari bahwa, dari beberapa hal pemicu peningkatan produksi pertanian seperti sarana dan inovasi serta Peraturan Perundangan baik itu Perpres, Permen, Pergub hingga Perbup. Yang paling berpengatuh adalah peningkatan SDM.

“Makanya saat ini kami memberikan perhatian dalam membangun SDM pertanian, di daerah. Terutama pada pemberdayaan penyuluh dan pemberdayaan petani,” jelasnya.

Hal ini dilakukan karena telah terbukti, bahwa sektor pertanian menjadi sektor paling tangguh, saat pandemi dibandingkan sektor lainnya. Yang justru sebagian besar terpuruk.

“Untuk itu kami gencar membangun komando pertanian tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten dan provinsi. Spirit inilah yang akan kita jaga, karena ini luar biasa. Dengan ini kekuatan kita menjadi berlipat-lipat,” tukas Prof Dedi. (red/rel)