Pembinaan Terpadu, Bekali Ilmu Komunikasi kepada Petugas dan Warga Binaan Lapas se-Sumsel

PALEMBANG, SIMBUR – Sekitar 14 ribu warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) se-Sumatera Selatan dikabarkan bakal diberikan motivasi dan sentuhan ilmu komunikasi. Konseling tersebut rencananya akan langsung disampaikan oleh konsultan komunikasi dan motivator nasional, Dr Aqua Dwipayana usai pelaksanaan Pemilu 2019.

“Saya akan agendakan karena sangat penting. Inilah yang sangat kami butuhkan, pembinaan terpadu,” ungkap Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Dr H Sudirman D Hury SH MM di sela Kegiatan Penerapan Pelaksanaan Hukuman Disiplin dan Sanksi Administratif dalam rangka Peningkatan Disiplin Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan RI, Jumat (22/3).

Menurut Sudirman, pembinaan terpadu, meliputi ada petugas yang dibina dan masyarakat. Kalau petugas ini sudah dibekali dengan ilmu komunikasi yang bagus dalam rangka menjalankan pembinaan atau konseling dan segala macam, maka tidak ada gap lagi,” tegasnya.

Menurut dia, pesan-pesan moral itu tentu akan menjadi bekal mereka untuk berkomunikasi. Seperti salah satu pertanyaan yang muncul tentang bagaimana cara berkomunikasi pada audiens sehingga tertarik. “Profesionalisme yang dimiliki para petugas karena integritas mereka. Dengan integritas moral yang sudah dibangun itu adalah tugas mulia,” terangnya.

Bekerja di lingkungan pemasyarakatan, lanjut Sudirman, adalah sebuah pilihan bukan hanya sekadar bekerja. “Bekerja di lingkungan pemasyarakatan yang bisa dikatakan berhadapan dengan banyak orang yang pernah berbuat kriminal itu bagaimana kami mengembalikan mereka ke masyarakat dan menyesali perbuatan serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi dan akan berbakti terhadap bangsa dan negara ini”.

Warga binaan yang berjumlah kurang lebih 14 ribu orang termasuk keluarga besar Kanwil Kemenkumham Sumsel. “Karena mereka di bawah binaan kami, di hotel prodeo kami, adalah bagian dari kami. Semua warga binaan pemasyarakatan itu merupakan tanggung jawab moral bagi petugas pemasyarakatan untuk mengembalikan mereka ke tengah-tengah masyarakat seperti sedia kala,” ujarnya.

Sudirman juga memberi penilaian terhadap Aqua Dwipayana sebagai pakar komunikasi sekaligus motivator. Dikatakannya, ada petugas yang merupakan bagian dari masyarakat dan warga yang dibina juga termasuk masyarakat.

“Pak Aqua ini termasuk kelompok masyarakat. Masyarakat intelektual itu melibatkan pakar komunikasi, pemerintah daerah, aparat penegak hukum dan sebagainya. Dengan keterpaduan inilah pembinaan akan lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.

Walaupun singkat, tambahnya, tetapi sangat bermakna bagi pegawai dan pejabat Kanwil Kemenkumham Sumsel. “Ada beberapa pesan moral yang disampaikan, dan itu pasti bisa diimplementasikan oleh para pejabat kanwil dan para kepala unit,” ungkapnya.

Dirinya mengaku sangat senang dengan kedatangan Aqua Dwipayana dengan keterbatasan waktu. “Saya nanti akan mengagendakan beliau untuk roadshow di seluruh UPT di Sumsel yang mungkin akan seminggu berada di Sumsel,” terangnya.(tim)