Satria Tewas Ditembak Perampok

BATURAJA, SIMBUR – Satria (15) alias Tata, anak baru gede (ABG) tewas bersimbah darah akibat ditembak perampok dengan senjata api rakitan (senpira). Warga Lorong Ogan, Kelurahan Baturaja Lama, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) itu justru bertemu ajal ketika dirinya mencoba menghadang kawanan perampok, Jumat (12/10) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib.

Korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di tempat menjual nasi goreng di kawasan Ramayana itu tewas dengan luka di bagian belakang lehernya. Korban tewas akibat ditembak oleh satu dari enam kawanan perampok yang hendak beraksi mencuri sepeda motor di kampungnya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, warga Lorong Ogan saat itu dikejutkan dengan kedatangan enam pria tak dikenal menggunakan 3 sepeda motor matic. Kawanan rampok tersebut diduga hendak melakukan pencurian satu unit sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam BG 2815 FAI milik Aslim.

Ketika hendak membawa sepeda motor curian, perampok kepergok warga yang sedang menyiapkan acara hajatan di sekitar lokasi kejadian. Saat mau kabur, pelaku kesulitan menghidupkan sepeda motor. Akhirnya, motor ditinggalkan lalu kawanan bandit kabur sambil memerintahkan warga tiarap.

Melihat pelaku mengacungkan senpi rakitan jenis pistol warga ketakutan, sambil tiarap ada warga yang berteriak maling. Mendengar teriakan maling, korban yang berada sekitar 50 meter dari tempat pencurian itu berinisiatif membantu menangkap pelaku.

Pelaku mengendarai motor pertama lolos. Ketika pengendara motor kedua akan lewat, korban langsung mengangkat kursi dan hendak memukul pelaku. Namun nahas dialami korban, pelaku yang bonceng di motor ketiga (paling belakang) langsung melepaskan tembakan ke arah kepala bagian belakang korban.

Tembakan yang dilepaskan dari senjata api rakitan mengakibatkan korban terkapar. Korban menembuskan napas terakhir di depan Langgar Ogan Kertapati. Sedangkan pelaku kabur mengarah ke arah Jembatan Ogan 1.

Warga yang berhamburan ke lokasi kejadian langsung mendekati korban dan berusaha menolongnya. Karena luka yang diderita parah, nyawa Satria tidak tertolong lagi.

Sebagian lagi menghubungi polisi. Mendapat informasi itu piket Reskrim bersama piket Intel dan SPKT Polres OKU langsung menuju TKP. Tentu saja, pihak berwajib kembali mendapatkan “pekerjaan rumah” (PR) akibat peristiwa tragis ini.

Petugas melakukan evakuasi korban dan membawanya ke UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) dr Noesmir Baturaja. Saat ini jenazah masih dititipkan di kamar jenazah  RSUD Ibnu Sutowo Baturaja menunggu tim forensik.

Sementara Muhammad Yunus dan Susi, selaku orang tua Satria (korban yang tewas ditembak perampok) saat dibincangi berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku dihukum setimpal dengan tingkat kesalahannya. Yunus mengaku, sama sekali tidak menyangka kalau anaknya yang dikenal penurut, rajin dan tidak banyak ulah itu akan meninggal dunia dengan cara mengenaskan.

Terkait rencana tim Forensik Polda Sumsel yang akan melakukan autopsi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di kepala korban, Yunus dan Susi mengaku mengikhlaskannya. “Yang penting pelaku cepat ditangkap pak,” pintanya.

Tampak sanak famili dan jiran tetangga satu persatu mulai berdatangan melayat. Cuaca mendung disertai hujan rintik–rintik seolah ikut mewakili kesedihan orangtua korban. Ibu kandung korban tampak sulit berkata-kata menyaksikan putera kedua dari empat bersaudara ini sudah tiada.

Terpisah, Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana didampingi Kasat Reskrim AKP Alex Andriyan SKom menjelaskan, pihaknya sangat berterima kasih atas pengertian orangtua korban. Hal itu sangat membantu dalam mengusut kasus ini.

Proyektil ini nantinya sangat dibutuhkan untuk kepentingan pembuktian. “Lebih baik kami keluarkan sekarang, daripada harus membongkar kembali setelah korban dimakamkan,” kata Kasat seraya menambahkan semua biaya autopsi akan ditanggung polisi. (rbt)