- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Waspada Uang Palsu, Tukar Pecahan untuk THR di Bank
KAYUAGUNG, SIMBURNEWS -Aktivitas perputaran uang selama Ramadan menjelang Lebaran semakin kencang. Hal itu kerap dimanfaatkan oleh oknum untuk menyebar uang palsu (upal), tak terkecuali dalam penukaran uang pecahan untuk tunjangan hari raya (THR).
“Kami terus mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi,” ungkap Asisten Manager Operasional Layanan Bank BRI Cabang Kayuagung, Dedi Mulyadi seraya menyarankan agar warga menukar uangnya di bank.
Masih kata Dedi, perburuan uang pecahan kecil seperti Rp2 ribu, Rp5 ribu, hingga Rp20 ribu selalu marak menjelang Idulfitri. Pemandangan tersebut seperti terlihat di kantornya, BRI Cabang Kayuagung, Selasa (5/6). Puluhan hingga ratusan manusia mengantre untuk menukar uang pecahan untuk persiapan lebaran.
Tingginya permintaan penukaran uang oleh para nasabah ini membuat BRI Cabang Kayuagung mengeluarkan hampir lebih dari Rp300 juta dalam sepekan terakhir. Menurut Dedi, pihaknya Kayuagung membuka penukaran sesuai kebutuhan. “Kalau target tidak ada, karena kami memang tidak mematok target untuk penukaran,” ungkapnya.
Layanan penukaran ini sendiri masih akan dilanjutkan hingga mendekati lebaran nanti. Untuk pecahan yang laris manis ditukar oleh nasabah, kata Dedi, adalah uang pecahan Rp5 ribu dan Rp10 ribu.
Sementara itu, Andi, warga Kelurahan Tanjung Dancing, Kecamatan Kayuagung mengatakan, dirinya sengaja ikut mengantre karena takut tidak kebagian kesempatan untuk menukarkan uang. “Hampir setiap tahun, sejak punya penghasilan hampir selalu ikut penukaran uang ini,” katanya saat dibincangi wartawan.
Diakuinya, tujuan dirinya menukar tersebut adalah untuk berbagi baik itu dengan keponakan maupun yang lainnya. “Punya banyak keponakan, biasanya ada yang nagih minta THR jadi ini ditukar untuk persiapan,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan nasabah yang menukar uang lainnya, Fitri, menurutnya, kegiatan tersebut (pemberian THR) merupakan salah satu hal yang paling ditunggu oleh keluarganya, khususnya yang masih kecil. “Sama seperti dulu juga waktu masih kecil, pasti senang kalau dapat (THR). Jadi ini giliran,” singkatnya.(yrl)



